Wow, klaim banjir ACA diperkirakan Rp 400 miliar



JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) harus merogoh kocek dalam-dalam pada tahun 2013. Pasalnya, jumlah klaim yang harus mereka bayarkan pasca banjir yang melanda ibukota pada Januari lalu ditaksir mencapai Rp 400 miliar. Angka ini naik 100% dibandingkan klaim banjir pada 2007 kisaran Rp 200 miliar. Data ACA menunjukkan, total laporan klaim yang mereka terima per 6 Februari 2013 sebanyak 1.176 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 400 laporan klaim kendaraan bermotor dengan nilai total diperkirakan Rp 20 miliar. Sementara, laporan klaim properti sebanyak 700 kasus, khusus tempat tinggal 100 kasus, dan paling banyak non rumah tinggal. Nilai klaim khusus properti diperkirakan mencapai Rp 380 miliar. Nilai klaim properti rumah tinggal rata-rata klaim yang dibayarkan Rp 20 juta-Rp 50 juta.

Dari perkiraan tersebut, ACA baru membayarkan klaim Rp 350 miliar. "Kami ingin segera menyelesaikannya karena makin lama, biaya yang perusahaan keluarkan bertambah mahal," ungkap Teddy Hailamsah, Presiden Direktur ACA pada Rabu (6/2). Debie Wijaya, Junior Director-Technical Division ACA menegaskan, penyelesaian klaim properti jenis rumah tinggal dapat selesai cepat yaitu dua minggu. Yang susah adalah klaim untuk properti kantor maupun pabrik pasalnya harus menunggu hasil penilaian dari petugas penilai alias lost adjuster. Selain itu, klaim kendaraan bermotor juga harus menunggu pemeriksaan dari bengkel rekanan. "Untuk bangunan seperti kantor, skala penilaian klaim cukup agak susah," terangnya. Eduardus Agus SD, Junior Director Product Lines Management ACA menambahkan, penyelesaian klaim akan dilakukan secepatnya. Sayangnya untuk klaim kendaraan tidak bisa cepat karena berkaitan dengan bengkel rekanan. Berhubung bengkel rekanan terkadang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain, sudah bisa ditebak, perbaikan harus antri. "Prinsipnya kami akan selesaikan secepat mungkin," kata Eduardus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie