Wow, laba Taspen mekar 708% di kuartal III



BOGOR. PT Taspen kembali membukukan kinerja laba kinclong. Setelah merugi Rp 413,68 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan asuransi pelat merah khusus aparatur negara tersebut berhasil meraup laba bersih Rp 2,52 triliun alias naik 708% pada periode yang sama tahun ini.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, pertumbuhan laba dikarenakan perubahan pada kebijakan perhitungan asumsi aktuaria. Selama ini, asumsi yang digunakan perseroan berlebih dari yang seharusnya dicatatkan. Sehingga, pencadangan risiko klaim menjadi gemuk.

Menurut dia, pihaknya telah menempatkan pencadangan dengan asumsi usia harapan hidup masyarakat hingga 85 tahun. Namun, asumsi usia harapan hidup ini mengalami pergeseran dari 85 tahun menjadi 80 tahun. Alhasil, pencadangan perseroan menciut dan pendapatan yang dihitung menjadi lebih besar.


“Selain itu, pertumbuhan laba juga ditopang karena adanya kebijakan penundaan pensiun. Pemerintah memperpanjang usia pensiun aparatur negara dari sebelumnya 56 tahun menjadi 58 tahun. Penundaan pembayaran pensiun ini juga berkontribusi besar terhadap pendapatan,” ujarnya, Sabtu (8/11).

Faktor lainnya, yakni terdapat peningkatan jumlah peserta aktif menjadi 4,44 juta, sehingga menambah iuran pensiun dan premi tunjangan hari tua yang dihimpun perseroan untuk dikelola. Iuran pensiun dan premi tunjangan hari tua tercatat tumbuh 5,72%, yaitu dari Rp 9,83 triliun menjadi Rp 10,39 triliun.

Pada saat bersamaan, beban klaim perseroan turun 19,37%, yakni dari Rp 4,23 triliun menjadi hanya Rp 3,41 triliun. “Kami harapkan, target laba sebesar Rp 3,96 triliun sampai akhir tahun bisa tercapai. Saat ini, pencapaian laba kami masih 63,52% dari target,” terang Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa