Wow, laba Taspen melejit 321,28%



JAKARTA. Wow, perolehan laba PT Taspen (Persero) melesat hingga 321,28% di akhir tahun lalu menjadi Rp 1,3 triliun. Padahal berdasarkan laporan keuangan (un-audited), dana investasi perusahaan asuransi sosial pelat merah ini cuma terkerek 3,85% menjadi Rp 102,0 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 98,3 triliun.

Bahkan, lantaran kondisi pasar yang lesu sepanjang tahun lalu, racikan investasi yang digunakan untuk menggemukkan dana kelolaan pun tidak terlalu optimal. Alhasil, hasil investasinya cuma tumbuh 8,5% menjadi Rp 8,4 triliun.

Lalu apa yang membuat labanya naik pesat?. Benedicta Maria Tri Lestari, Direktur Keuangan Taspen mengatakan, faktor utama yang mendongkrak laba lantaran perubahan kebijakan untuk perhitungan asumsi aktuaria.


“Asumsi yang kami gunakan selama ini berlebihan,” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (24/1). Hal itu membuat pencadangan risiko klaim menjadi gemuk. Padahal, asumsi itu sendiri berlebihan.

Misalnya saja, asumsi usia kematian dari yang awalnya ditetapkan perseroan hingga usia 85 tahun. Sementara itu laju kematian umumnya di usia 80 tahun. Itu sebabnya jangan heran jika perubahan kebijakan ini seolah-olah mengerek laba perseroan.

Dari total dana kelolaan Taspen sebesar Rp 102,0 triliun, sebanyak 24% di antaranya ditempatkan di keranjang deposito, 57,5% di surat utang negara dan obligasi, 11,3% di saham dan sisanya diparkir di investasi penyertaan langsung dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan