JAKARTA. Trade Expo Indonesia (TEI) ke-29 tak hanya diisi perdagangan barang komoditas, tapi juga sektor jasa. Permintaan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke gerai Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membeludak. Sejumlah negara mendaftarkan permintaan kebutuhan TKI hingga 11.800 tenaga kerja. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 4.700 tenaga kerja. Permintaan tersebut didominasi oleh sektor hospitality dan konstruksi. Saat ini, sektor jasa sedang berkembang pesat. Dari semua sektor jasa yang ditawarkan oleh tenaga kerja Indonesia, sektor konstruksi dan migas merupakan sektor yang bisa menghasilkan devisa terbesar. Satu orang pada sektor itu bisa meraup antara US$ 7.000-US$ 14.000. Sedangkan untuk negara penerima ekspor TKI terbesar sekarang masih ditempati oleh Malaysia dan Timur Tengah. Direktur Promosi BNP2TKI Anjar Prihantono menegaskan, permintaan TKI profesional makin besar dibandingkan yang domestik (rumah tangga dan unskilled). Sebagian besar TKI di Malaysia adalah tenaga kerja berkualitas yang memiliki pekerjaan-pekerjaan bergengsi. “Tenaga kerja kita di Malaysia yang unskilled itu hanya sedikit. Justru posisi-posisi senior itu banyak diisi oleh orang Indonesia,” kata Anjar, dalam siaran persnya, Minggu (12/10). Kehadiran BNP2TKI di TEI 2014 kini makin diperhitungkan. Produk jasa menjadi salah satu komoditas ekspor yang mendapat perhatian penting selain komoditas ekspor lainnya. Itu sebabnya BNP2TKI menganggap TEI merupakan salah satu ajang terpenting untuk menunjukkan kualitas jasa Indonesia. “TEI ini bukan hanya untuk barang, tapi juga pelayanan, inovasi, sumber daya manusia, sertifikasi, kompetensi, dan semuanya. Dengan adanya TEI ini, kita bisa menunjukkan itu semua ke negara-negara lain secara langsung kepada para buyers yang hadir di TEI," tegasnya. Anjar berharap ke depannya sektor pelayanan jasa TKI ini semakin inovatif, kreatif, dan profesional. Selanjutnya, mereka dapat kembali ke Tanah Air, mengembangkan entrepreunership di daerah-daerah. "Saya berharap setelah sukses mereka bisa kembali ke Indonesia dan membangun, serta mengembangkan daerahnya melalui industri kreatif dan industri lainnya," terang Anjar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wow, permintaan TKI profesional membeludak
JAKARTA. Trade Expo Indonesia (TEI) ke-29 tak hanya diisi perdagangan barang komoditas, tapi juga sektor jasa. Permintaan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke gerai Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membeludak. Sejumlah negara mendaftarkan permintaan kebutuhan TKI hingga 11.800 tenaga kerja. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 4.700 tenaga kerja. Permintaan tersebut didominasi oleh sektor hospitality dan konstruksi. Saat ini, sektor jasa sedang berkembang pesat. Dari semua sektor jasa yang ditawarkan oleh tenaga kerja Indonesia, sektor konstruksi dan migas merupakan sektor yang bisa menghasilkan devisa terbesar. Satu orang pada sektor itu bisa meraup antara US$ 7.000-US$ 14.000. Sedangkan untuk negara penerima ekspor TKI terbesar sekarang masih ditempati oleh Malaysia dan Timur Tengah. Direktur Promosi BNP2TKI Anjar Prihantono menegaskan, permintaan TKI profesional makin besar dibandingkan yang domestik (rumah tangga dan unskilled). Sebagian besar TKI di Malaysia adalah tenaga kerja berkualitas yang memiliki pekerjaan-pekerjaan bergengsi. “Tenaga kerja kita di Malaysia yang unskilled itu hanya sedikit. Justru posisi-posisi senior itu banyak diisi oleh orang Indonesia,” kata Anjar, dalam siaran persnya, Minggu (12/10). Kehadiran BNP2TKI di TEI 2014 kini makin diperhitungkan. Produk jasa menjadi salah satu komoditas ekspor yang mendapat perhatian penting selain komoditas ekspor lainnya. Itu sebabnya BNP2TKI menganggap TEI merupakan salah satu ajang terpenting untuk menunjukkan kualitas jasa Indonesia. “TEI ini bukan hanya untuk barang, tapi juga pelayanan, inovasi, sumber daya manusia, sertifikasi, kompetensi, dan semuanya. Dengan adanya TEI ini, kita bisa menunjukkan itu semua ke negara-negara lain secara langsung kepada para buyers yang hadir di TEI," tegasnya. Anjar berharap ke depannya sektor pelayanan jasa TKI ini semakin inovatif, kreatif, dan profesional. Selanjutnya, mereka dapat kembali ke Tanah Air, mengembangkan entrepreunership di daerah-daerah. "Saya berharap setelah sukses mereka bisa kembali ke Indonesia dan membangun, serta mengembangkan daerahnya melalui industri kreatif dan industri lainnya," terang Anjar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News