Wow, petani cabai raup untung 300%



GARUT. Para petani cabai di Kabupaten Garut meraup keuntungan lebih dari 300% dari keuntungan rata-rata penjualan cabai tahun ini. Ketua Koperasi Cabai Garut Inti Tani, Asep Zaenal, mengatakan berbeda dengan harga cabai yang merosot sampai harga terendah beberapa bulan lalu, kini harga cabai kembali bergairah.

"Sekarang kami melepas harga cabai merah Rp 25 ribu, cabai keriting Rp 45 ribu, dan cabai rawit Rp 36 ribu per kilogram. Beda dengan bulan-bulan sebelumnya yang di bawah Rp 10 ribu per kilogram," kata Asep, Jumat (14/11) kemarin.

Dengan kenaikan harga ini, katanya, para petani memperoleh kenaikan keuntungan sampai sekitar 300% dari keuntungan rata-rata tahun ini. Hal ini membuat para petani kembali bergairah dalam menanam cabai.


Para petani cabai di  Garut juga memilih menjual cabainya ke pasar daripada ke pabrik pengolahan makanan. Harga jual cabai ke pasar dinilai lebih besar daripada ke pabrik makanan.

Asep mengatakan harga jual cabai kepada perusahaan makanan yang sesuai kontrak adalah Rp 12.500 per kilogram. Padahal kini, harga jual cabai di pasaran mencapai Rp 45 ribu per kilogram.

"Kebetulan kontrak sebagian besar para petani dengan perusahaan makanan habis akhir tahun ini dan belum ada pengajuan kontrak lagi. Kalau sedang naik seperti ini, perusahaan pun menaikkan harga beli cabainya, sekitar Rp 18 ribu per kilogram, ada tambahan sebagai kompensasi kenaikan harga cabai di pasaran," katanya.

Kabupaten Garut memiliki total 5.500 hektare lahan pertanian cabai. Per tahun, Garut menghasilkan 82.500 ton cabai dengan berbagai jenis cabai berkualitas, di antaranya cabai merah besar, cabai keriting, sampai cabai rawit.

Kepala Subbagian TU UPTD Pasar Induk Guntur Garut, Ahmad Wahyudin, mengatakan peningkatan harga tersebut disebabkan kelangkaan cabai di pasaran. Sejumlah daerah penghasil cabai di Pulau Jawa, katanya, termasuk Garut, mengalami gagal panen.

"Ladang cabai di Kecamatan Cikajang, Pasirwangi, Wanaraja, dan Bayongbong, banyak yang gagal panen. Akhirnya, hanya sedikit cabai yang tersedia dan dijual dengan harga sangat tinggi di pasar induk," kata Ahmad.

Di Cianjur, pedagang sayur di pasar menjual cabai rawit merah per biji. Hal itu lantaran harga cabai rawit merah di Pasar Muka mencapai Rp 60 ribu per kilogram.

"Cabai per biji Rp 100, sudah tidak dijual per ons lagi karena sekarang kulakannya mahal sekali. Kalau tidak begitu susah untungnya karena saya kulakannya juga tidak banyak, karena mahal," ujar Sadiah penjual sayur di Kampung Munjul, Desa Sindanglaka, Karangtengah, Cianjur.

Dikatakan Sadiah, semua cabai yang dijual di Pasar Muka mengalami kenaikan harga. Cabai merah tanjung misalnya, harganya mencapai Rp 55 ribu per kilogramnya. Itu mengapa ia tak berani kulakan cabai merah tanjung sejak dua minggu terakhir ini.

Harga cabai merah TW, cabai merah keriting, dan cabai rawit mencapai di Pasar Muka Cianjur, kemarin Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah tanjung Rp 55 ribu per kilogram dan cabai hijau Rp 30 ribu per kilogramnya. (sam/cis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto