JAKARTA. Realisasi investasi pada kuartal kedua mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kepala BKPM M. Chatib Basri mengatakan, realisasi investasi pada kuartal kedua tahun ini mencapai Rp 76,9 triliun.Realisasi investasi pada kuartal II naik sebesar Rp 5,7 triliun bila dibandingkan kuartal sebelumnya. Berdasarkan asal investasi, pada kuartal II ada investasi asing sebesar Rp 56,1 triliun dan dalam negeri sebesar Rp 20,8 triliun.“Angka realisasi yang ada sekarang ini semakin menunjukkan bahwa investasi di Indonesia sampai saat ini masih bagus. Angka Rp 76,9 triliun itu saya kira rekor tertinggi dalam sejarah investasi kita,” kata Chatib Basri, Rabu (25/7).Dengan demikian, total realisasi investasi pada semester pertama 2012 telah mencapai Rp 148,1 triliun. Nilai ini sudah mencapai 52% dari target yang ditetapkan pemerintah. Chatib yakin target investau tahun ini bisa tercapai. Setidaknya ada dua alasan Chatib.Alasan pertama, adalah besaran prosentase impor barang modal yang saat ini mencapai 37%. Dengan berpatokan pada jeda waktu antara impor barang modal dengan realisasi investasi yang biasanya berkisar antara tiga sampai enam bulan, dia yakin bahwa sampai dengan akhir tahun nanti realisasi investasi masih akan tinggi.Alasan ke dua, masih kuatnya fundamental ekonomi Indonesia saat ini. Dengan posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini menempati posisi tertinggi nomor dua di antara negara- negara anggota G-20, Chatib yakin ke depannya minat investor untuk tetap mau menanamkan investasinya ke Indonesia akan tinggi.Apalagi, dia melihat beberapa negara saingan tujuan investasi Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. “China mereka bermasalah dengan inflasi, India bermasalah dengan current account, inflasi, Vietnam juga punya masalah perbankan. Cuma indonesia sekarang negara emerging market yang paling tinggi return-nya,” kata Chatib.Deputi Pengendalian Pelaksanaan Modal BKPM Azhar Lubis juga mengungkapkan keyakinan yang sama. Keyakinan ini karena tren kenaikan realisasi investasi dari pertengahan hingga akhir tahun sebagaimana selalu terjadi selama ini. ”Mudah- mudahan saja, triwulan III nanti realisasinya bisa mencapai 80% sehingga target Rp 283 triliun bisa tetap oke,” kata Azhar.Meskipun demikian baik, Chatib dan Azhar mengingatkan, pemerintah tetap akan berjaga- jaga dengan segala kondisi ekonomi global yang bisa mempengaruhi iklim investasi. Menurut mereka, krisis Eropa bisa mengakibatkan krisis likuiditas yang membuat pembiayaan menjadi terganggu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wow, realisasi investasi kuartal II mencetak rekor
JAKARTA. Realisasi investasi pada kuartal kedua mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kepala BKPM M. Chatib Basri mengatakan, realisasi investasi pada kuartal kedua tahun ini mencapai Rp 76,9 triliun.Realisasi investasi pada kuartal II naik sebesar Rp 5,7 triliun bila dibandingkan kuartal sebelumnya. Berdasarkan asal investasi, pada kuartal II ada investasi asing sebesar Rp 56,1 triliun dan dalam negeri sebesar Rp 20,8 triliun.“Angka realisasi yang ada sekarang ini semakin menunjukkan bahwa investasi di Indonesia sampai saat ini masih bagus. Angka Rp 76,9 triliun itu saya kira rekor tertinggi dalam sejarah investasi kita,” kata Chatib Basri, Rabu (25/7).Dengan demikian, total realisasi investasi pada semester pertama 2012 telah mencapai Rp 148,1 triliun. Nilai ini sudah mencapai 52% dari target yang ditetapkan pemerintah. Chatib yakin target investau tahun ini bisa tercapai. Setidaknya ada dua alasan Chatib.Alasan pertama, adalah besaran prosentase impor barang modal yang saat ini mencapai 37%. Dengan berpatokan pada jeda waktu antara impor barang modal dengan realisasi investasi yang biasanya berkisar antara tiga sampai enam bulan, dia yakin bahwa sampai dengan akhir tahun nanti realisasi investasi masih akan tinggi.Alasan ke dua, masih kuatnya fundamental ekonomi Indonesia saat ini. Dengan posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini menempati posisi tertinggi nomor dua di antara negara- negara anggota G-20, Chatib yakin ke depannya minat investor untuk tetap mau menanamkan investasinya ke Indonesia akan tinggi.Apalagi, dia melihat beberapa negara saingan tujuan investasi Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. “China mereka bermasalah dengan inflasi, India bermasalah dengan current account, inflasi, Vietnam juga punya masalah perbankan. Cuma indonesia sekarang negara emerging market yang paling tinggi return-nya,” kata Chatib.Deputi Pengendalian Pelaksanaan Modal BKPM Azhar Lubis juga mengungkapkan keyakinan yang sama. Keyakinan ini karena tren kenaikan realisasi investasi dari pertengahan hingga akhir tahun sebagaimana selalu terjadi selama ini. ”Mudah- mudahan saja, triwulan III nanti realisasinya bisa mencapai 80% sehingga target Rp 283 triliun bisa tetap oke,” kata Azhar.Meskipun demikian baik, Chatib dan Azhar mengingatkan, pemerintah tetap akan berjaga- jaga dengan segala kondisi ekonomi global yang bisa mempengaruhi iklim investasi. Menurut mereka, krisis Eropa bisa mengakibatkan krisis likuiditas yang membuat pembiayaan menjadi terganggu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News