JAKARTA. Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) ditutup melesat di zona hijau. Pada pukul 11.30, saham ASII ditutup dengan lonjakan 3,10% menjadi Rp 6.650 di sesi I. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam tujuh pekan terakhir. Tiga sekuritas yang tercatat paling banyak diburu antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 65,102 miliar, Citigroup Securities senilai Rp 39,578 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 23,713 miliar. Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu menilai, aksi borong investor terhadap salah satu saham big cap ini dapat dilihat dari dua sisi. Dari sisi fundamental, dia bilang, kinerja ASII yang baru saja dirilis sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Sekadar informasi, sampai semester pertama 2012, laba bersih ASII meningkat 13% menjadi Rp 9,7 triliun dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar Rp 8,6 triliun. Sementara, pendapatan bersih Astra selama semester pertama 2012 mencapai Rp 95,9 triliun. Pendapatan juga meningkat sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 76,3 triliun. Laba bersih per sahamnya naik 13% menjadi Rp 239 dibandingkan Rp 212 per saham setahun lalu. Nah, dari sisi teknikal, "Saham ASII sudah tergolong murah," imbuhnya. Jimmy mematok, target harga untuk saham produsen otomotif ini adalah 7.000. Dia juga memberikan rating hold untuk saham ASII karena prospeknya yang bagus. "Selain termasuk saham bluechips, ASII kerap menjadi langganan fund manager. Selain itu, pasca stock split, harga saham ini menjadi murah secara psikologis," urainya. Catatan saja, pada pukul 14.14, saham ASII melonjak 3,88% menjadi Rp 6.700. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wow, saham ASII melesat ke level tertinggi 7 pekan
JAKARTA. Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) ditutup melesat di zona hijau. Pada pukul 11.30, saham ASII ditutup dengan lonjakan 3,10% menjadi Rp 6.650 di sesi I. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam tujuh pekan terakhir. Tiga sekuritas yang tercatat paling banyak diburu antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 65,102 miliar, Citigroup Securities senilai Rp 39,578 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 23,713 miliar. Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu menilai, aksi borong investor terhadap salah satu saham big cap ini dapat dilihat dari dua sisi. Dari sisi fundamental, dia bilang, kinerja ASII yang baru saja dirilis sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Sekadar informasi, sampai semester pertama 2012, laba bersih ASII meningkat 13% menjadi Rp 9,7 triliun dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar Rp 8,6 triliun. Sementara, pendapatan bersih Astra selama semester pertama 2012 mencapai Rp 95,9 triliun. Pendapatan juga meningkat sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 76,3 triliun. Laba bersih per sahamnya naik 13% menjadi Rp 239 dibandingkan Rp 212 per saham setahun lalu. Nah, dari sisi teknikal, "Saham ASII sudah tergolong murah," imbuhnya. Jimmy mematok, target harga untuk saham produsen otomotif ini adalah 7.000. Dia juga memberikan rating hold untuk saham ASII karena prospeknya yang bagus. "Selain termasuk saham bluechips, ASII kerap menjadi langganan fund manager. Selain itu, pasca stock split, harga saham ini menjadi murah secara psikologis," urainya. Catatan saja, pada pukul 14.14, saham ASII melonjak 3,88% menjadi Rp 6.700. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News