JAKARTA. Produsen minyak kelapa sawit, PT BW Plantation Tbk (BWPT) menawarkan bunga obligasi cukup besar pada penerbitan obligasi kali ini. Obligasi senilai Rp 700 miliar ini ditawarkan dengan bunga 9,675% hingga 10,675%. Padahal jangka waktu obligasi ini selama lima tahun. Jika berdasarkan acuan Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama yaitu FR0027, per 12 Oktober kemarin masih memberikan yield sebesar 6,468%. Artinya bunga obligasi dari BWPT memberikan selisih 3,207% - 4,207%. David Agus, Managing Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas mengatakan, mereka tidak bisa menggunakan acuan itu lagi karena yieldnya sudah terlalu rendah. "Kami mengakomodir keinginan dari para investor seperti dana pensiun dan perbankan," katanya. Maklum, obligasi korporasi seperti ini memang jarang diminati oleh para investor asing. "Seperti dana pensiun kan menargetkan bisa mendapatkan bunga 10%," kata David memberi contoh. Nah dengan penawaran bunga yang cukup tinggi ini, manajemen berharap obligasi ini bisa diserap oleh pasar. Apalagi menurut Andrew Haswin, Direktur Kresna Securities nilai dari obligasi BWPT tidak terlalu besar. Nah kalau berminat, obligasi ini akan ditawarkan awal pada 13 - 26 Oktober. Sedangkan penawaran umum pada 5-8 November. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wow, selisih kupon obligasi BWPT sampai 4,207%
JAKARTA. Produsen minyak kelapa sawit, PT BW Plantation Tbk (BWPT) menawarkan bunga obligasi cukup besar pada penerbitan obligasi kali ini. Obligasi senilai Rp 700 miliar ini ditawarkan dengan bunga 9,675% hingga 10,675%. Padahal jangka waktu obligasi ini selama lima tahun. Jika berdasarkan acuan Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama yaitu FR0027, per 12 Oktober kemarin masih memberikan yield sebesar 6,468%. Artinya bunga obligasi dari BWPT memberikan selisih 3,207% - 4,207%. David Agus, Managing Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas mengatakan, mereka tidak bisa menggunakan acuan itu lagi karena yieldnya sudah terlalu rendah. "Kami mengakomodir keinginan dari para investor seperti dana pensiun dan perbankan," katanya. Maklum, obligasi korporasi seperti ini memang jarang diminati oleh para investor asing. "Seperti dana pensiun kan menargetkan bisa mendapatkan bunga 10%," kata David memberi contoh. Nah dengan penawaran bunga yang cukup tinggi ini, manajemen berharap obligasi ini bisa diserap oleh pasar. Apalagi menurut Andrew Haswin, Direktur Kresna Securities nilai dari obligasi BWPT tidak terlalu besar. Nah kalau berminat, obligasi ini akan ditawarkan awal pada 13 - 26 Oktober. Sedangkan penawaran umum pada 5-8 November. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News