SEOUL. Tingkat inflasi Korea Selatan melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun pada Febuari. Berdasarkan data yang dirilis Badan Statistik Korea, Indeks Harga Konsumen Korsel naik 4,5% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini melampaui target yang dipatok pemerintah sebesar 4%. Sementara itu, 11 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi kenaikan sebesar 4,3%. Sedangkan indeks harga konsumen naik 0,8% dibandingkan bulan lalu.Tingginya angka inflasi membuat sejumlah analis memprediksi Bank of Korea akan menaikkan suku bunga acuan untuk yang kedua kalinya pada pertemuan 10 Maret mendatang. Pada Febuari lalu, bank sentral secara tidak terduga menahan suku bunga acuannya. "Tingkat inflasi kemungkinan akan melampaui 5% pada April atau Mei, akibat kenaikan harga minyak dunia. bank sentral harus meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga, memperkuat posisi yen, dan menekan konsumsi masyarakat," jelas Park Sang Hyun, chief economist HI Investment & Securities Co di Seoul. Sekadar tambahan informasi, ketegangan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara membuat harga minyak dunia menembus US$ 100 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 2008.
Wow, tingkat inflasi Korea Selatan tertinggi dalam dua tahun
SEOUL. Tingkat inflasi Korea Selatan melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun pada Febuari. Berdasarkan data yang dirilis Badan Statistik Korea, Indeks Harga Konsumen Korsel naik 4,5% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini melampaui target yang dipatok pemerintah sebesar 4%. Sementara itu, 11 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi kenaikan sebesar 4,3%. Sedangkan indeks harga konsumen naik 0,8% dibandingkan bulan lalu.Tingginya angka inflasi membuat sejumlah analis memprediksi Bank of Korea akan menaikkan suku bunga acuan untuk yang kedua kalinya pada pertemuan 10 Maret mendatang. Pada Febuari lalu, bank sentral secara tidak terduga menahan suku bunga acuannya. "Tingkat inflasi kemungkinan akan melampaui 5% pada April atau Mei, akibat kenaikan harga minyak dunia. bank sentral harus meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga, memperkuat posisi yen, dan menekan konsumsi masyarakat," jelas Park Sang Hyun, chief economist HI Investment & Securities Co di Seoul. Sekadar tambahan informasi, ketegangan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara membuat harga minyak dunia menembus US$ 100 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 2008.