JAKARTA. Pasar properti Indonesia, khususnya kawasan Jadebotabek, diwarnai fenomena anomali sangat menarik. Saat pertumbuhan melambat, tingkat penjualan apartemen justru melesat. Beberapa rekor penjualan apartemen terus tercipta di antara para pengembang. Setelah PT Summarecon Agung Tbk mampu membukukan penjualan senilai Rp 1 triliun atas apartemen The Springlake di Summarecon Bekasi hanya dalam waktu sehari, kini giliran PT Lippo Karawaci Tbk menoreh rekor serupa. Lippo mampu meraup penjualan Rp 1 triliun dari apartemen Hillcrest dalam area pengembangan Millenium Village di Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Yang menjadi pertanyaan, apakah penjualan tersebut betul-betul nyata atau penjualan semu? CMO Lippo Homes, Jopy Rusli mengungkapkan, bahwa nilai penjualan Hillcrest sebesar Rp 1 triliun adalah benar adanya. "Para pembeli punya motif kuat untuk menjadikan apartemen sebagai instrumen investasi dan juga pilihan gaya hidup. Investor membeli secara tunai lebih dari 20%, sisanya developer installment dan melalui kredit," kata Jopy kepada Kompas.com, Kamis (4/9).
Wow, tingkat penjualan apartemen melesat
JAKARTA. Pasar properti Indonesia, khususnya kawasan Jadebotabek, diwarnai fenomena anomali sangat menarik. Saat pertumbuhan melambat, tingkat penjualan apartemen justru melesat. Beberapa rekor penjualan apartemen terus tercipta di antara para pengembang. Setelah PT Summarecon Agung Tbk mampu membukukan penjualan senilai Rp 1 triliun atas apartemen The Springlake di Summarecon Bekasi hanya dalam waktu sehari, kini giliran PT Lippo Karawaci Tbk menoreh rekor serupa. Lippo mampu meraup penjualan Rp 1 triliun dari apartemen Hillcrest dalam area pengembangan Millenium Village di Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Yang menjadi pertanyaan, apakah penjualan tersebut betul-betul nyata atau penjualan semu? CMO Lippo Homes, Jopy Rusli mengungkapkan, bahwa nilai penjualan Hillcrest sebesar Rp 1 triliun adalah benar adanya. "Para pembeli punya motif kuat untuk menjadikan apartemen sebagai instrumen investasi dan juga pilihan gaya hidup. Investor membeli secara tunai lebih dari 20%, sisanya developer installment dan melalui kredit," kata Jopy kepada Kompas.com, Kamis (4/9).