Wow, Tokopedia siap bangun kawasan ala Googleplex



JAKARTA. Setelah mendapatkan dana segar Oktober 2014 lalu senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun, Tokopedia siap memulai langkah bisnisnya di 2015 mendatang. Dana itu akan dibagi ke dalam pos-pos yang sudah siap dibelanjakan untuk dua sampai lima tahun mendatang. Targetnya, Tokopedia siap menjadi situs e-commerce terbesar di Indonesia.

Langkah pertama sekaligus terbesar, Tokopedia berencana mengembangkan kawasan bisnis dalam skala kota kecil. Nantinya semua proses industri pebisnis yang tergabung di Tokopedia akan berpusat di kawasan tersebut. Syaratnya, kota yang belum terlalu padat dan memiliki banyak universitas sehingga siap menelurkan banyak mahasiswa siap kerja. "Sudah mulai di cari kotanya, yang jelas di luar Jakarta," kata William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, di Hotel Mulia Senayan, Rabu (12/11). 

Untuk memulai langkah itu, Tokopedia tengah mencari mitra khususnya pemerintah daerah yang terbuka dan siap mendukung rencana bisnisnya. Meski enggan membeberkan kota apa yang dibidik, namun Tokopedia sedikit menggambarkan kawasan bisnis itu nantinya seperti Googleplex di Mountain View.


Dana investasi dari Softbank Internet & Media dan Sequoia Capital itu nantinya sebagian besar memang akan digunakan untuk merealisasikan pembangunan kawasan bisnis Tokopedia. "Mayoritas dana tapi tidak sampai 50%," sedikit bocoran dari William.

Selain akan menjadi kawasan industri, nantinya kantor pusat Tokopedia akan berpindah ke sana. "Jika sekarang pegawai kita 150 orang, nantinya siap menjadi ribuan," jelas William. Itu sebagai gambaran akan seluas apa kantor pusat dan bisnis Tokopedia yang siap di mulai dua tahun ke depan.

Sedangkan untuk target terdekat, dalam 2 tahun ke depan, Tokopedia ingin memperbesar pasar marketplace. Yang baru kemudian, Tokopedia siap mengembangkan lini bisnisnya dengan turut mengembangkan produk-produk spesifik. "Acuannya jika Google dari search engine bisa buat Google Glass ya Tokopedia siap seperti itu juga di masa mendatang," kata William. Lini produk lain ini siap dilempar ke pasar dengan target di tahun 2016. Yang jelas produk itu akan relevan dengan internet dan Tokopedia sendiri tentunya.

Di luar beragam rencana besar itu, Tokopedia masih akan memfokuskan diri sebagai situs digital mall terlengkap dan terdepan di pasar sepanjang 2015 mendatang. "Saat ini per bulan kita sudah membuat 3 juta produk terjual," jelas William. 

Yang mana pertumbuhan trafik dan transaksi ini mencapai 30% per bulan. Ke semua itu dibantu oleh tersedianya ribuan ukm yang sudah bergabung dan berjualan di Tokopedia saat ini. Sampai saat ini, Tokopedia tidak menarik komisi dari ukm yang ingin menjual produknya di Tokopedia.

Dari keseluruhan transaksi tersebut, dari sisi demografi pembeli 55% adalah perempuan dengan 60% transaksi dari total transaksi Tokopedia. Tidak hanya pembeli perempuan yang mendominasi, hal ini pun terjadi di penjual. 55% penjual Tokopedia adalah perempuan. Ini memperlihatkan bahwa perempuan masuk ke dalam golongan yang aktif melakukan transaksi jual-beli di e-commerce.

Merchant bisnis sendiri 80% berasal dari Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan perubahan dari tahun lalu yang mana menurut William, pada 2013, 90% merchant berasal dari Pulau Jawa. Tapi berbeda dari sisi pembeli, saat ini komposisi pembeli yang berasal dari Jawa dan luar Jawa berbagi nilai seimbang yakni 50%-50%. "Catatan yang pantas diingat adalah 10% pembeli luar Jawa berasal dari Kalimantan," kata William. 

Hal ini menunjukkan bahwa pembeli dan penjual sudah mulai merata dan e-commerce terus berkembang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto