Wow, TVS kebanjiran pesanan motor kebun



JAKARTA. Meski motor kebun PT TVS Motor Company Indonesia baru resmi meluncur Juli 2014, pemesanannya sudah mencapai ribuan unit. Sebagian besar pemesanan justru berasal dari luar Indonesia. Upaya TVS menghadirkan produk baru dan menciptakan segmen baru, membuahkan hasil. Herry B Dragono, Chief Marketing Officer TVS mengatakan pemesanan untuk motor kebunnya yang rencananya akan diluncurkan pada Pekan Raja Jakarta (PRJ) Juni 2014 sudah cukup besar."Ekspor yang sudah pasti 7.700 unit. Domestik targetnya hingga akhir tahun bisa 50.000 unit. Untuk domestik bulan ini atau Juli akan dikirim untuk trial, kalau sukses bisa mencapai ribuan unit. Itu dari satu perusahaan," kata Herry pada KONTAN, Selasa (3/6).Berkat motor kebun ini, Herry bilang ekspor TVS naik. Dari target ekspor 30.000 unit setahun, ekspor motor kebun justru sudah capai pemesanan 7.700 unit. Nantinya motor ini akan dikirim ke Afrika, Iran, Turki dan akan segera menyusul Myanmar."Turki begitu berminat dengan motor kebun kami, karena jalanan di sana masih banyak yang offroad," ujar Herry.Herry begitu yakin, peminat motor kebun ini akan semakin banyak. Harga yang ditawarkan bisa setengahnya dari kompetitor. Harga untuk motor kebun Rp 12,9 juta, sedangkan motor kebun yang dipakai untuk di jalan biasa Rp 12,6 juta.Kemudian, tidak adanya pemain lain yang menggaraa pasar motor khusus perkebunan ini menjadi pendukungnya. "Yang fokus di motor kebun itu tidak ada. Ada Kawasaki KLX tetapi mereka juga lebih mengarah ke Sport," kata Herry.Kemungkinan besar dari dua jenis motor kebun yang diluncurkan, motor yang memang dikhususkan untuk perkebunan kontribusinya lebih besar. Herry menyebutkan sekitar 80% yang motor di perkebunan, sisanya untuk jalan biasa.Sekedar informasi, selain menyasar perkebunan, motor baru yang diklaim TVS sebagai motor sport itu juga ada yang menyasar segmen perkotaan.TVS akan terus mengembangkan produk baru. Herry bilang saat ini dirinya sedang mengusulakan TVS bisa menghadirkan motor untuk penyadang cacat. "Saat ini masih dalam proses pembicaraan. Potensinya cukup besar baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya," kata Herry.Untuk menentukan desainnya, TVS kemungkinan akan lewat sebuah kompetisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto