JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih akan melanjutkan penambahan kapasitas produksi meskipun sudah mencapai target kapasitas produksi 3,25 juta ton per tahun.

WSBP berencana membangun dua pabrik beton pracetak lagi di semester II 2017 yang berlokasi di Penajam, Kalimantan Timur dan Medan, Sumatera Utara. Sementara pada semester I 2017, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini telah membangun satu pabrik baru di Legundi, Jawa Timur dengan kapasitas 275.000 ton per tahun.

Jarot Subana, Direktur Utama WSBP menjelaskan, pabrik precast di Medan akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektare (ha) dengan kapasitas sekitar 200.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik Penajam akan dibangun di lahan seluas 10 ha dengan target kapasitas sekitar 300.000 ton per tahun.

Meskipun pembangunannya akan dimulai tahun ini, namun kedua pabrik tersebut ditargetkan baru akan beroperasi awal 2018. "Semester II ini akan mulai dibangun tapi belum akan berkontribusi menambah kapasitas produksi kami karena baru akan dioperasikan tahun depan," kata Jarot di Jakarta, Rabu (26/7).

Selain menambah dua pabrik baru, perusahaan ini juga akan menambah kapasitas di pabrik Gasing dari 250.000 ton per tahun saat ini menjadi 500.000 ton.

Kemudian, WSBP juga kana menambah satu pabrik pengolahan batu satu (quarry) dan menambah 42 baching plant menjadi 83 unit sampai akhir tahun ini.

Untuk mendanai ekspansi tersebut, WSBP telah menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 1,9 triliun di tahun ini. Pada semester I, perusahaan ini sudah menyerap belanja modal Rp 900 miliar yang digunakan untuk penambahan pabrik di Legundi dan penambahan kapasitas di beberapa pabrik yang sudah beroperasi.

Saat ini, WSBP telah memiliki pabrik 11 unit yang tersebar yang tersebar Cibitung, Palembang, Sidoarjo, Kalijati, Karawang, Bojonegoro, Subang, Klaten, Sadang, Gasing dan Legundi.

Sebagian besar kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan ini ditargetkan akan melayani proyek-proyek internal (grup Waskita). Hanya 30% yang akan dialokasikan untuk proyek-proyek eksternal.

Sementara dari sisi jenis proyek, sekitar 95% produksi WSBP digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur dan sisanya dari proyek gedung. Proyek infrastruktur tersebut berasal dari tol dengan porsi 90% dan sisanya dari infrastruktur sumber daya air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini