JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membidik pendapatan tahun ini senilai Rp 7,7 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 64% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 4,7 triliun. Sedangkan laba bersih 2017 diprediksi tumbuh 74% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,1 triliun. Sekretaris Perusahaan WSBP Jarot Subana mengatakan, manajemen WSBP mematok target tinggi lantaran optimistis dengan cerahnya prospek bisnis tahun ini. Apalagi, WSBP masih memiliki kontrak carry over sebesar Rp 10,17 triliun. Proyek jalan tol yang kini mendominasi kontrak WSBP bergerak sejalan dengan program pembangunan infrastruktur. WSBP juga meningkatkan kapasitas produksi dari 2,65 juta ton per tahun menjadi 3,25 juta ton per tahun. Kemudian batching plant akan bertambah dari 35 menjadi 76 unit. "Kamis juga terus melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan kontrak eksternal," ungkap Jarot kepada KONTAN, Kamis (16/2).
WSBP membidik laba Rp 1,1 triliun
JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membidik pendapatan tahun ini senilai Rp 7,7 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 64% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 4,7 triliun. Sedangkan laba bersih 2017 diprediksi tumbuh 74% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,1 triliun. Sekretaris Perusahaan WSBP Jarot Subana mengatakan, manajemen WSBP mematok target tinggi lantaran optimistis dengan cerahnya prospek bisnis tahun ini. Apalagi, WSBP masih memiliki kontrak carry over sebesar Rp 10,17 triliun. Proyek jalan tol yang kini mendominasi kontrak WSBP bergerak sejalan dengan program pembangunan infrastruktur. WSBP juga meningkatkan kapasitas produksi dari 2,65 juta ton per tahun menjadi 3,25 juta ton per tahun. Kemudian batching plant akan bertambah dari 35 menjadi 76 unit. "Kamis juga terus melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan kontrak eksternal," ungkap Jarot kepada KONTAN, Kamis (16/2).