Waskita Karya berencana IPO ruas tol Trans Jawa?



KONTAN.CO.ID - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tengah meninmbang skema apa yang akan digunakan untuk mendivestasi sejumlah ruas tolnya. Hal ini menyusul tidak terlaksananya transaksi divestasi melalui proses tender.

"Salah satu skemanya bisa dengan IPO, terutama untuk ruas tol Trans Jawa," ujar Sekretaris Perusahaan WSKT Shastia Hadiarti kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Jadi, perusahaan akan membentuk sebuah entitas yang menaungi Trans Jawa. Nanti, entitas baru itu yang akan diantar untuk menghelat initial public offering (IPO).


Tapi, ini hanya salah satu skema. WSKT masih memiliki skema lain. Divestasi langsung ke investor juga masih masuk dalam pertimbangan. Yang penting, divestasinya nanti akan memberikan dampak yang optimal, baik bagi WSKT maupun anak usahanya, PT Waskita Toll Road.

Sayang, manajemen masih enggan membeberkan target perolehan dana melalui sejumlah skema tersebut, salah satunya IPO. Yang pasti, perolehan dana dari divestasi ruas tol tersebut akan dijadikan sebagai salah satu sumber pendanaan untuk menutup kebutuhan dana ekspansi WSKT yang mencapai Rp 120 triliun untuk beberapa waktu keĀ  depan.

Manajemen menargetkan divestasi bisa dilakukan paling lambat tahun depan. "Karena untuk tahun ini, kebutuhan dana sudah bisa di-cover," imbuh Shastia.

WSKT tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 35 triliun. Sebagian besarnya akan digunakan untuk investasi ruas jalan tol.

Selain menggunakan kas internal, sumber dana capex tersebut akan ditutup dari pinjaman perbankan. WSKT juga akan mengkombinasikannya dengan instrumen surat utang.

Terbaru, WSKT merilis obligasi Rp 3 triliun awal bulan ini. Obligasi terbagi menjadi dua seri, Seri A bertenor tiga tahun dan Seri B bertenor 5 tahun.

Untuk yang Seri A, kupon yang ditawarkan ada dikisaran 8% hingga 8,75% per tahun. Sedangkan untuk Seri B dikisaran 8,5% sampai 9,25% per tahun.

Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan target dana Rp10 triliun. Perusahaan akan kembali merilis obligasi tahun depan dengan target peroleham dana maksimal Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie