WSKT mengantongi kontrak Rp 40 miliar



JAKARTA. PT Waskita Karya, Tbk (WSKT) baru mengantongi kontrak baru sekitar Rp 40 miliar di bulan pertama tahun ini. Kontrak anyar itu berasal dari proyek swasta, yakni pembangunan gedung Stella Maris di Makassar.

Kendati kontrak anyar masih jauh dari harapan, manajemen WSKT optimistis, target kontrak baru dapat tercapai. Sebab pemerintah akan mengucurkan penyertaan modal negara (PMN) yang cukup besar kepada 27 BUMN. "Ini berarti proyek yang bisa kami incar dari BUMN akan makin banyak," ujar Antonius Yulianto Nugroho, Sekretaris Perusahaan WSKT kepada KONTAN, Jumat (20/2).

Tahun ini, WSKT menargetkan bisa menggarap proyek senilai total Rp 38,8 triliun. Perinciannya, Rp 20,8 triliun merupakan kontrak baru dan Rp 18 triliun adalah kontrak carry over pada tahun lalu. WSKT membidik proyek pemerintah sebesar 40% dari total kontrak, proyek BUMN 40% dan swasta 20%.


Proyek pemerintah yang tengah dibidik antara lain bendungan, jalan, gedung, jembatan dan pelabuhan. Target kontrak dari BUMN tahun ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkontribusi sekitar 24% terhadap pencapaian kontrak anyar.

Sedangkan target kontrak pemerintah turun, dari sebelumnya 58%. "Ini karena banyak dana PMN yang diberikan ke BUMN sehingga kami lebih meningkatkan porsi dari BUMN," ungkap dia.

Meski kontrak baru masih rendah, WSKT mengantongi kontrak bawaan atau carry over senilai Rp 191,4 miliar. Kontrak bawaan itu antara lain berupa tambahan proyek jalan di Makassar Rp 11 miliar, proyek gedung di Jakarta Rp 8,5 miliar dan jalan akses Kalibaru Rp 69,4 miliar. Jumat (20/2), harga saham WSKT naik 1,67% menjadi Rp 1.825 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa