WSKT molor divestasi tol Depok-Antasari



JAKARTA. Proses divestasi kepemilikan saham di proyek tol Depok-Antasari oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) molor dari target yang dibuat sebelumnya.

Awalnya, manajemen BUMN konstruksi ini berharap bisa merampungkan proses pelepasan saham akhir bulan November 2014.

"Kami masih nego harga (penjualan)," ujar Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT kepada KONTAN, Selasa (2/12) malam.


Ia memperkirakan, proses negosiasi dan divestasi bisa kelar sebelum tutup tahun ini. Sayang, Tunggul belum mau membeberkan estimasi nilai penjualan yang diajukan.

Hanya saja, hingga kini, total modal yang telah disetor perseroan sekitar Rp 50 miliar. Waskita ingin nilai penjualan beberapakali lipat dari modal yang telah disetor tersrbut.

Manajemen WSKT juga masih enggan menjelaskan identitas para calon pembeli. Namun, ia mengaku, tidak banyak yang memasukkan penawaran beli. Hal ini lantaran porsi saham yang dimiliki emiten pelat merah ini kecil.

Perseroan bersama dengan BUMN konstruksi lain, yakni PT PP Tbk (PTPP), dan PT Hitama Karya masing-masing mengempit 12,5% saham. Sedangkan, kepemilikan mayoritas dikuasai Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP).

Adapun, konsorsium ini membentuk perusahaan bernama PT Citra Waspphutowa yang berperan sebagai pengelola ruas tol Depok-Antasari.

Menurut Tunggul, dana hasil pelepasan ini akan digunakan untuk memenuhi modal kerja perusahaan.

"Bisa juga untuk memenuhi kebutuhan sinergi BUMN untuk membangun tol Sumatera," jelasnya.

Seperti diketahu, Waskita tergabung dalam konsorsium yang akan menggarap proyek ruas rol Medan-Kualanam-Tebing Tinggi. Anggota konsorsium itu terdiri dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PTPP, PT Hutama Karya, dan perseroan.

Keempat saudara ini membentuk perusahaan patungan bernama PT Jasamarga Kualanamu. Dalam perusahaan patungan ini JSMR memegang saham terbesar, yaitu sebanyak 55%.

Sedangkan, perseroan, PTPP, dan Hutama Karya masing-masing memiliki 15% saham. Total modal dasar dari entitas anyar ini sebesar Rp 1,2 triliun. Dengan demikian, Waskita harus menyiapkan sekitar Rp 180 miliar untuk setoran modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia