JAKARTA. Sepuluh tahun sudah Doha Development Round gagal diselesaikan. Perundingan perdagangan internasional prakarsa World Trade Organization (WTO) itu mandek dengan kompleksnya kepentingan ekonomi dan politik negara-negara di dunia. Tahun ini, Doha pun bakal molor lagi. Sebagai solusinya, WTO akan menyelesaikan agenda-agenda yang paling mudah dulu. Di tahap awal, menurut Dirjen WTO Pascal Lamy, WTO akan melakukan “early harvest” atau merampungkan agenda yang tidak terlalu sensitif di antara 20 agenda yang ada. “Kami menyelesaikan yang paling mudah sambil menunggu penyelesaian yang lainnya, ujarnya pada forum World Economic Forum on East Asia, Senin (10/6). Isu-isu awal tersebut antara lain soal pembebasan tarif dan kuota bagi negara-negara yang belum berkembang alias Least Developed Countries (LDC). Selain itu, soal fasilitasi perdagangan yakni siapa yang akan membiayai dan siapa yang akan mendapatkannya. Isu lain yang kemungkinan juga bisa rampung adalah soal kompetisi dalam ekspor produk pertanian dan subsidinya.
WTO akan selesaikan isu-isu termudah dalam Doha Round
JAKARTA. Sepuluh tahun sudah Doha Development Round gagal diselesaikan. Perundingan perdagangan internasional prakarsa World Trade Organization (WTO) itu mandek dengan kompleksnya kepentingan ekonomi dan politik negara-negara di dunia. Tahun ini, Doha pun bakal molor lagi. Sebagai solusinya, WTO akan menyelesaikan agenda-agenda yang paling mudah dulu. Di tahap awal, menurut Dirjen WTO Pascal Lamy, WTO akan melakukan “early harvest” atau merampungkan agenda yang tidak terlalu sensitif di antara 20 agenda yang ada. “Kami menyelesaikan yang paling mudah sambil menunggu penyelesaian yang lainnya, ujarnya pada forum World Economic Forum on East Asia, Senin (10/6). Isu-isu awal tersebut antara lain soal pembebasan tarif dan kuota bagi negara-negara yang belum berkembang alias Least Developed Countries (LDC). Selain itu, soal fasilitasi perdagangan yakni siapa yang akan membiayai dan siapa yang akan mendapatkannya. Isu lain yang kemungkinan juga bisa rampung adalah soal kompetisi dalam ekspor produk pertanian dan subsidinya.