WTON akan menjual 337 juta saham tresuri



JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan melepas saham simpanan atau treasury stock semester II tahun ini. Batas waktu pelepasan saham tresuri ini pada November 2016. WTON saat ini memiliki 337,15 juta saham treasury atau 4,3% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON, mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan rencana penjualan saham. "Kalau harga saham WTON masih di bawah Rp 1.000 kemungkinan akan dilepas secara bertahap," kata Puji kepada KONTAN baru-baru ini.

Jika saham WTON sudah mencapai Rp 1.200, Puji bilang kemungkinan besar seluruh saham akan dilepas dalam satu tahap. Rabu (13/7), saham WTON masih di level Rp 965. Perseroan mengumpulkan saham tresuri ini pada Desember 2013 sebelum initial public offering (IPO).


Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini membeli kembali (buyback) 65,02 juta saham dari Koperasi Karya Mitra Satya. Buyback dilakukan dengan harga Rp 895 per saham atau Rp 58,24 miliar.

Pada Januari 2014, WTON menambah modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 115 miliar saham menjadi Rp 667 miliar, berasal dari kapitalisasi cadangan, laba dan dividen saham untuk buku tahun 2013. Dengan aksi ini, saham treasuri WTON bertambah menjadi 377,15 saham.

Dengan harga penutupan terakhir, nilai pelepasan saham ini bisa mencapai Rp 364 miliar. WTON mendulang keuntungan selisih harga saham saat buyback Rp 4,55 miliar dan ditambah keuntungan dari penjualan saham tambahan modal 312,1 juta di awal 2014 sebesar Rp 301,2 miliar.

Jika treasury stock dilepas di harga Rp 1.200, WTON akan mengantongi dana segar Rp 452,5 miliar. Puji mengatakan, WTON akan menggunakan dana hasil penjualan saham tresuri untuk ekspansi.

WTON menganggarkan belanja modal Rp 400 miliar untuk menambah kapasitas produksi. Tahun ini, WTON menargetkan kapasitas produksi 2,8 juta ton per tahun dari saat ini 2,5 juta ton. Untuk mencapai target, WTON akan membangun satu pabrik pracetak berkapasitas 300.000 ton per tahun.

"Lokasinya arah Subang. Saat ini masih dalam proses finalisasi pembebasan lahan," jelas Puji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie