WTON bidik penjualan saham tresuri Rp 500 miliar



JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) siap melepas saham simpanan alias treasury stock pada tahun ini. Emiten pelat merah ini memiliki 337,15 juta saham tresuri atau 4,3% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Entus Asnawi, Direktur Keuangan WTON, mengatakan, batas waktu pelepasan treasury stock itu pada November 2016 mendatang. Pihaknya masih mencari waktu tepat untuk menjual kembali saham simpanan itu.

Sebagai informasi, WTON mengumpulkan saham tresuri ini pada tahun 2013, sebelum WTON melaksanakan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Menurut Entus, target penjualan treasury stock bisa mencapai antara Rp 450 miliar hingga Rp 500 miliar. Tentu, angka ini bisa diperoleh kala harga saham WTON sudah lebih tinggi. "Harapannya mungkin akan bagus kalau di kisaran harga Rp 1.200 hingga Rp 1.250 per saham," kata Entus, Senin (7/3).

Saat ini, harga saham WTON ada di Rp 965 per saham. Nantinya, dana hasil penjualan saham tresuri ini bisa digunakan untuk melengkapi kebutuhan investasi WTON di berbagai proyek infrastruktur.

Tahun ini, Wijaya Karya Beton menyiapkan belanja modal sekitar Rp 425 miliar. Sebagian besar kebutuhan belanja modal itu akan dipenuhi dari dana sisa IPO yang masih sekitar Rp 340 miliar.

"Jika ada tambahan kebutuhan investasi, akan kami ambil dari treasury stock itu," imbuhnya.

Emiten sektor konstruksi ini membidik nilai kontrak baru sebesar Rp 4 triliun pada tahun ini, atau naik 14,2% dibanding kontak baru tahun lalu yang sebesar Rp 3,5 triliun.

Lalu, masih ada kontrak carry over dari tahun lalu sebesar Rp 1,7 triliun. WTON juga menargetkan kenaikan pendapatan yang cukup agresif tahun ini, hingga 50,9% menjadi Rp 4 triliun dari sebelumnya Rp 2,65 triliun.

Target laba bersih bisa tumbuh hingga 73,4% menjadi Rp 300 miliar. Pemicu target-target yang optimistis itu adalah banyaknya proyek yang tertunda tahun lalu dan mulai bisa digarap pada tahun ini.

Wijaya Karya Beton membidik sejumlah proyek infrastruktur, seperti proyek jembatan, jalan, rel kereta api, dan juga proyek-proyek kelistrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie