WTTC: Pariwisata Indonesia tumbuh paling tinggi



JAKARTA. Industri pariwisata tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya kontribusi industri ini cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Menurut The World Travel & Tourism Council (WTTC) yang merupakan otoritas global untuk industri pariwisata, pertumbuhan pariwisata di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara lain yang tergabung dalam G20. Dimana tahun lalu pariwisata Indonesia mampu berkontribusi 8,4% dari pertumbuhan ekonomi nasional. Laporan Tahunan Dampak Ekonomi WTTC 2014 menunjukkan bahwa Indonesia mencatat pertumbuhan dua digit dalam pembelanjaan pengunjung internasional (15,1%) dan 7,2% pada wisatawan domestik tahun lalu."Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, kelas menengah yang sedang berkembang banyak melakukan perjalanan untuk bisnis dan liburan,” ujar David Scowsill, President and CEO WTTC, dalam keterangan tertulisnya Rabu (19/3). Menurut David, Indonesia mengalami ekspansi pengunjung internasional yang cukup besar dan berkontribusi pada pendapatan devisa.

Penelitian WTTC memprediksikan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2014 ini akan tumbuh hingga 8,1%. Sementara itu untuk pertumbuhan jumlah wisatawan internasional ke Indonesia di tahun ini diperkirakan mencapai 14,2% atau melebihi pertumbuhan rata-rata wisatawan domestik yang diperkirakan akan sebesar 6,3%.


Dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan pariwisata ini WTTC, menghimbau agar pemerintah menciptakan iklim bisnis yang kondusif untuk investasi dan mendukung infrastruktur untuk memfasilitasi industri pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga bisa mengimplementasikan rezim visa yang lebih terbuka untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Secara global, WTTC mencatat industri pariwisata menyumbang US$ 7 triliun ke ekonomi global di 2013. Untuk tahun ini diperkirakan nilainya akan tumbuh sebesar 4,2%.

Sementaara itu, kontribusi pariwisata pada tenaga kerja, baik langsung maupun tidak, mencapai 226 juta pekerjaan (8,9% dari total tenaga kerja).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan