JAKARta. Kinerja PT Fast Food Indonesia Tbk di paro pertama tahun ini, terbilang mengesankan. Pengelola restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) itu, mengklaim berhasil mencetak penjualan bersih berkisar Rp 1,77 triliun, hingga Juni 2012. "Penjualan pada semester I-2012, naik 15% year-on-year," kata Justinus D. Juwono, Direktur Fast Food Indonesia, kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Pada semester I-2011, perusahaan ini meraih penjualan bersih sebesar Rp 1,54 triliun. Capaian penjualan perseroan didukung oleh ekspansifnya pembukaan gerai KFC.
Hingga akhir bulan lalu, Fast Food telah membangun enam gerai di beberapa kota, seperti Jakarta, Depok, Makassar, dan Manado. Hingga akhir tahun ini, Fast Food mengejar target pembukaan 30 gerai baru. Fast Food selama ini memiliki tiga konsep pembangunan gerai baru. Ada gerai yang dibangun di lokasi tersendiri, lalu di pusat perbelanjaan, dan di food court. Maka itu, kebutuhan investasi pembangunan gerai bergantung pada lokasi dan konsep yang dipakai. Dalam hitungan kasar, pembangunan gerai ukuran menengah memakan dana sekitar Rp 5 miliar. "Untuk gerai besar seperti di Depok, kami butuh dana hingga Rp 8 miliar," ungkap Juwono. Belanja modal yang disiapkan perseroan untuk ekspansi gerai mencapai Rp 300 miliar. Kebutuhan dana itu ditutup dari hasil penerbitan surat utang dan kas internal. Emisi obligasi perseroan tahun 2011 meraup dana segar Rp 200 miliar. Sedangkan posisi kas internal hingga akhir tahun lalu, sebesar Rp 558,73 miliar.Paro kedua tahun ini, emiten berkode saham FAST itu berencana membangun 20 gerai.
Sehingga, akhir tahun ini total gerai milik Fast Food mencapai 440 gerai. Saat ini, gerai KFC sudah sebanyak 425 gerai yang tersebar di 95 kota di Indonesia.Fast Food dituntut bergerak cepat berekspansi demi mengimbangi kecepatan pertumbuhan populasi dan daya beli kelas menengah. "Kami harus terus menambah gerai untuk bisa merebut pasar potensial tersebut," jelas Juwono. Ekspansi gerai diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan penjualan bersih 15% tahun ini. Jika proyeksi itu terealisasi, maka penjualan Fast Food akhir tahun ini bisa mencapai Rp 3,81 triliun. Namun, Juwono enggan membeberkan target laba bersih perseroan. Hingga akhir Maret 2012, laba bersih Fast Food mencapai Rp 37,71 miliar, naik 4,89% year-on-year. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ruisa Khoiriyah