KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor konstruksi menjadi salah satu penopang perekonomian nasional Indonesia, selain konsumsi dan manufaktur. Konstruksi juga mendorong percepatan infrastruktur dan pembangunan di seluruh negeri, serta berkontribusi dalam upaya mencapai keberlanjutan lingkungan, pengurangan karbon, dan pencapaian
Sustainable Development Goals (SDGs). Pemerintah Indonesia juga terus menggenjot konsep Konstruksi Berkelanjutan (
Sustainable Construction) untuk menjaga keberlanjutan pembangunan yang baik sesuai dengan standar
Environmental, Social, and Governance (ESG), serta membantu pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060. Namun demikian, upaya dalam menerapkan Konstruksi Berkelanjutan di Indonesia masih perlu ditingkatkan, karena Indonesia masih berada di posisi terbawah dalam pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp 8,9 Triliun di Kuartal I 2023 Data dari Green Finance Index Global 2022 menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Jakarta, hanya berada di peringkat 56 dalam penerapan Konstruksi Berkelanjutan pada tahun 2022. Untuk itu, Falga Group, sebagai
Indonesian Incorporated Investment Holding Company, secara konsisten berupaya untuk berperan dalam mendorong dan meningkatkan proyek Konstruksi Berkelanjutan yang berkelanjutan. CEO & Managing Partner Falga Group, Ronald Edy Simamora mengatakan, Falga Group, melalui anak perusahaannya PT Cipta Sanalida Utama, telah menyelesaikan proyek konstruksi dengan konsep Konstruksi Berkelanjutan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Terminal LPG Jayapura yang pertama di Papua. Penerapan Konstruksi Berkelanjutan dalam proyek ini meliputi penggunaan material dengan emisi rendah seperti jendela dengan emisi rendah yang mampu mengurangi paparan sinar matahari dari luar ruangan. Selain itu, proyek ini juga menggunakan sistem Terminal Automation System (TAS) untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi emisi karbon, serta menggunakan material daur ulang.
Baca Juga: Industri Properti Bangkitkan Sektor Lainnya, Kontribusinya Capai Rp 5,78 T Per Tahun Tidak hanya itu, Ronald mengatakan pihaknya memiliki tenaga kerja bersertifikasi
green building, sehingga semua bangunan yang dibangun terjamin ramah lingkungan. "Lalu kami juga mempekerjakan 60% warga lokal dengan tujuan memberikan dampak sosial
revenue ke masyarakat juga kami menerapkan
workplace diversity dimana kami menggandeng kaum difabel untuk pekerjaan tertentu," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (11/4). Falga Group juga memiliki tenaga kerja bersertifikasi
green building, sehingga semua bangunan yang dibangun terjamin ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga melibatkan warga lokal dan kaum difabel dalam proyek-proyeknya, sebagai upaya memberikan dampak sosial dan menerapkan prinsip
workplace diversity. Baca Juga: Suryacipta Gaet PLN untuk Penyediaan Listrik dan EBT di Kawasan Subang Smartpolitan Penerapan Konstruksi Berkelanjutan memiliki banyak manfaat, antara lain mengurangi emisi karbon, menghemat sumber daya, meningkatkan nilai properti, serta memberikan akses pendanaan yang lebih besar ke perbankan. Namun, untuk memastikan Konstruksi Berkelanjutan dapat terus diterapkan dan meningkatkan penggunaannya, dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan, seperti grand funding atau tunjangan dana, insentif pajak, dan sertifikasi dan penghargaan sebagai bentuk pengakuan terhadap upaya dalam menerapkan Konstruksi Berkelanjutan di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli