Wujudkan Pertambangan Masa Depan, Pertambangan Berkelanjutan



PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menjalankan kegiatan penambangan dan pengolahan nikel matte secara terintegrasi di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sejak 1968. Sepanjang lima dekade beroperasi, PT Vale telah menjadi bagian dari rantai pasokan nikel dunia. Produksi nikel matte PT Vale memasok 5% kebutuhan nikel global.

Sebagai bagian dari salah satu perusahaan multitambang terbesar di dunia, PT Vale mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik tambang yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sosial. Hal itu sejalan dengan misi Perusahaan yaitu mengubah sumber daya alam menjadi sumber kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan.

Dari tahun ke tahun, PT Vale terus meningkatkan standar pengelolaan lingkungan dengan mengedepankan inovasi teknologi yang aman, efektif, serta ramah lingkungan. Di 2018, PT Vale menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang mengacu pada standar internasional ISO 14001:2015. Tujuannya adalah memperluas cakupan pengelolaan lingkungan yang diintegrasikan dengan proses bisnis strategis perusahaan di masa depan.


PT Vale menjadi bagian dari inisiatif ekonomi, lingkungan, dan sosial, seperti PROPER, Indonesian Global Compact Network (IGCN), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dan Indonesia Business Link (IBL).

Memanfaatkan energi terbarukan

Upaya memproduksi logam olahan dengan memanfaatkan energi terbarukan merupakan salah satu pilar praktik keberlanjutan di PT Vale. Tiga PLTA yang dibangun dan dioperasikan Perusahaan (PLTA Larona, Balambano, dan Karebbe) berkapasitas total 365 Megawatt telah memasok 94% kebutuhan listrik di pabrik pengolahan nikel sekaligus mampu menurunkan ketergantungan Perusahaan terhadap bahan bakar fosil. Melalui operasional PLTA, PT Vale berkontribusi mereduksi emisi karbon sebesar 500.000 ton CO2eq per tahun.

Selain untuk kebutuhan operasional, energi listrik yang dihasilkan tiga PLTA tersebut juga didistribusikan sebesar 10,7 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Luwu Timur melalui Perusahaan Listrik Negara.

Selain pemanfaatan PLTA sebagai sumber energi terbarukan, PT Vale melanjutkan program penggunaan biodiesel yang merupakan pencampuran bahan bakar diesel dan bahan bakar nabati (BBN) yakni Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Biodiesel digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor operasional Perusahaan. Hal itu sejalan ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 12/2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain.

Menjaga keanekaragaman hayati

Di area tambang, PT Vale mengintegrasikan kegiatan pembukaan lahan tambang dengan kegiatan reklamasi dan rehabilitasi. Hingga 2017, total sudah 4.089 hektar lahan purnatambang yang direklamasi. Total akumulasi jumlah pohon yang ditanam di lahan pasca-tambang mencapai lebih dari 1,2 juta batang pohon.

Untuk mendukung kegiatan rehabilitasi lahan pascatambang, PT Vale mendirikan kebun bibit modern (nursery) yang telah beroperasi sejak April 2006. Berdiri di area seluas 2,5 hektar di Sorowako, fasilitas tersebut mampu memproduksi rata-rata 700.000 bibit dan merehabilitasi lebih 100 hektar lahan purnatambang setiap tahun. Nursery PT Vale juga memproduksi berbagai jenis tanaman asli setempat (native species) dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati.

Dalam upaya konservasi biodiversitas, PT Vale telah memiliki rencana pascatambang dan manajemen kaenekaragaman hayati untuk 100% wilayah operasi penambangan di blok Sorowako. Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, Perusahaan memastikan tidak ada spesies fauna maupun flora dilindungi yang ditemukan di lokasi penambangan.

PT Vale berkolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Yayasan Burung dalam menyusun Dokumen Panduan Pengelolaan Biodiversiti Berkelanjutan. Panduan yang dirilis pada 2018 itu merupakan dokumen pertama di bisnis tambang Indonesia untuk kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati.

Pengelolaan limbah terintegrasi

Limbah cair (effluent) yang dihasilkan dari kegiatan operasi penambangan dan pengolahan bijih nikel dikelola untuk mengurangi pencemaran badan air. PT Vale memiliki dua fasilitas pengolahan limbah cair, yaitu Pakalangkai Waste Water Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS).

Pakalangkai Waste Water Treatment merupakan fasilitas dengan 85 kolam pengendapan limbah cair (pond). Sedangkan LGS terintegrasi dengan 17 kolam pengendapan yang berasal dari aliran Pakalangkai Waste Water Treatment dan berkapasitas 16 juta meter kubik. Penerapan teknologi Lamella Gravity Settler di PT Vale Indonesia adalah yang pertama diterapkan untuk industri pertambangan.

Hasil pengukuran effluent yang bermuara ke Danau Matano dan Danau Mahalona selalu berada jauh di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Badan air danau terlihat jernih meskipun PT Vale telah beroperasi selama 50 tahun di Sorowako.

Pemberdayaan masyarakat yang pro-lingkungan

Selain menerapkan strategi keberlanjutan di lini operasional, PT Vale juga menjalankan pola pemberdayaan masyarakat yang pro-lingkungan, serta memandirikan. Melalui kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale memperkenalkan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB). Para petani mendapat pelatihan dan pemdampingan budidaya padi ramah lingkungan dengan System of Rice Intensification (SRI) Organik. Perlahan, petani yang sudah puluhan tahun terbiasa menggunakan pola konvensional dengan penggunahan bahan kimia secara masif, beralih ke pertanian ramah lingkungan. SRI Organik kini telah dipraktikkan oleh 196 petani di lahan seluas 83,9 hektar di 9 kecamatan se-Luwu Timur. Petani binaan PT Vale menghasilkan beras berlabel “Matano Rice” yang sudah mendapat sertifikat organik berskala nasional dari lembaga sertifikasi INOFICE.

Di sektor kesehatan, PT Vale dan Dinas Kesehatan Luwu Timur menggagas pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman herbal. Potensi tanaman obat yang besar di Luwu Timur dan keinginan untuk menggali kearifan lokal menjadi landasannya. Saat ini anggota PKK memiliki lahan percontohan dan berkebun tanaman obat di pekarangan rumah. Di tiap kebun, tersedia ratusan jenis tanaman obat yang dikembangkan dengan sistem organik yang ramah lingkungan. Hasil olahan tanaman obat diperjual-belikan dalam berbagai sediaan (simplisia, minuman segar, ekstrak) maupun bibit tanaman.

Upaya PT Vale menjalankan praktik pertambangan perkelanjutan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satu yang terbaru, PT Vale meraih Sustainable Business Awards (SBA) 2018 untuk kategori Best Overall. Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi sekaligus sebagai parameter bagi bisnis yang terbukti berkomitmen dalam praktik-praktik keberlanjutan. Metodologi yang dilakukan SBA merupakan yang terbaik untuk mewujudkan strategi hijau dan manfaat usaha yang konsisten dengan praktik-praktik terbaik dunia. SBA diberikan oleh Global Initiatives, PricewaterhouseCoopers (PwC), dan IBCSD (Indonesia Business Council for Sustainable Development).

Sebelumnya, PT Vale meraih SBA di Kategori Business Responsibility and Ethics (2017), Sustainability in the Community (2016). PT Vale juga pernah mendapatkan penghargaan khusus SBA di kategori Perusahaan dengan Manajemen Energi Terbaik (2014), kategori Perusahaan dengan Strategi dan Visi Terbaik (2013), dan Perusahaan dengan Manajemen Air Terbaik (2012).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini