KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (
BSBK) berharap kecipratan untung dari pemindahan ibukota negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Direktur PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Tjia Daniel Wirawan menyebut, lokasi properti BSBK cukup strategis untuk menangkap peluang dari pembangunan IKN, yakni hanya berlokasi 1 jam dari IKN ke Balikpapan. “Dengan semakin banyaknya migrasi dari Jawa akan menambah jumlah penduduk dan mereka memerlukan fasilitas yang kami miliki yakni hotel dan pusat hiburan. Ini menjadi salah satu keuntungan bagi kami,” kata Daniel dalam paparan publik BSBK yang digelar secara virtual, Kamis (25/5).
Daniel berharap, pembangunan IKN dapat terus dilanjutkan dan berharap pergantian pemimpin negara pada pemilihan umum (pemilu) tahun depan tidak menghentikan pembangunan IKN.
Baca Juga: Mal Milik Wulandari (BSBK) Diuntungkan Adanya Proyek Pembangunan IKN Sebelumnya, pada akhir 2022 silam, emiten yang berbasis di Kalimantan Timur ini telah merampungkan pembangunan Pentacity Hotel yang terletak di Kawasan Balikpapan Super Block (BSB), yang terdiri dari dua pusat perbelanjaan di Kota Balikpapan yaitu E-Walk & Pentacity Shopping Venue. Hotel anyar ini memiliki jumlah kamar 176 unit dengan pemandangan laut Kota Balikpapan. Hotel Ini didukung dengan sejumlah fasilitas hotel bintang 4, seperti Marquee On 7 yang merupakan beach club pertama di Kalimantan Timur. Dengan hadirnya Pentacity Hotel, jumlah kamar hotel di Balikpapan Superblock turut bertambah. Sebelumnya ada Grand Jatra Hotel Balikpapan (bintang 5), Astara Hotel (hotel berbintang 4), dan J-Icon (hotel berbintang 2), sehingga kamar yang berada di kawasan Balikpapan Superblock menjadi 782 kamar. Meski demikian, Daniel menjabarkan masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi BSBK, di antaranya masih ada isu-isu dan pembatasan terkait pandemi Covid-19. Isu resesi ekonomi dan inflasi juga cukup mengerem permintaan dan kunjungan ke pusat perbelanjaan. Ditambah, rezim suku bunga yang menekan permintaan properti. Namun, dia yakni prospek bisnis tahun ini akan cukup baik. Hal tersebut berkaca pada kinerja bisnis tahun lalu yang sudah menunjukkan pemulihan meski masih dihadapkan dengan aturan-aturan terkait pandemi. Hal ini tercermin dari naiknya tingkat okupansi hotel milik BSBK. Misal tingkat okupansi pada hotel Condotel Astra yang naik menjadi 61,46% di tahun 2022 dari sebelumnya 42,75% di 2021.
Baca Juga: Wulandari (BSBK) Catat Peningkatan Jumlah Pengunjung Mal 34,2% Kuartal III Okupansi di Grand Jatra Hotel juga naik menjadi 76,46% pada akhir 2022 dari sebelumnya 56,74% pada 2021. Sementara tingkat okupansi J-Icon Hip Hotel naik menjadi 46,46% dari sebelumnya 29,73% pada 2021.
Untuk menggenjot kinerja ke depan, BSBK akan melakukan strategi tenant Mix agar pilihan pengunjung lebih beragam, yaitu anchor tenant sekitar 50% dari total leasable area, food and Beverage maksimal 25% dari total area yang dijual. BSBK juga rutin mengadakan tematik event minimal 4 kali dalam setahun, seperti acara Natal & Tahun Baru, Imlek, Ramadhan dan Liburan sekolah untuk meningkatkan okupansi pengunjung. Mall di bawah naungan BSBK juga akan meningkatkan kapasitas area parkir untuk kenyamanan pengunjung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi