KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam menjelang laga penting Liga Champions antara Bayer Leverkusen dan Liverpool, Xabi Alonso, pelatih Leverkusen sekaligus mantan pemain Liverpool, menegaskan bahwa fokusnya adalah pada pertandingan, bukan emosi dari kembalinya dia ke Anfield. Meskipun Alonso memiliki banyak kenangan indah di klub asal Merseyside tersebut, dia menolak untuk membahas keterikatannya dengan Liverpool, menyatakan bahwa "tidak ada waktu untuk pariwisata".
Musim Gemilang Leverkusen
Alonso telah memimpin Bayer Leverkusen pada salah satu musim terbaik dalam sejarah klub pada 2023-24, hanya kalah satu kali dalam semua kompetisi.
Baca Juga: Pesan Misterius Mohamed Salah, Masa Depannya di Liverpool Masih Belum Pasti Mereka berhasil merebut gelar Bundesliga pertama mereka, mengakhiri dominasi Bayern Munich selama 11 tahun, serta meraih gelar ganda Jerman meskipun kalah di final Liga Europa dari Atalanta. Keberhasilan ini semakin menegaskan kapasitas Alonso sebagai pelatih yang handal.
Kenangan di Liverpool
Sebagai mantan gelandang Liverpool dari 2004 hingga 2009, Alonso memiliki 210 penampilan dan memenangkan Liga Champions 2005. Ada saat-saat ketika dia dianggap sebagai calon kuat untuk menggantikan Jurgen Klopp sebagai manajer Liverpool. Namun, Alonso memutuskan untuk tetap di Leverkusen, sementara Liverpool memilih Arne Slot dari Feyenoord sebagai manajer baru mereka.
Fokus pada Pertandingan
Pada konferensi pers, Alonso menyatakan, "Mari kita bicara tentang pertandingan, itu lebih menarik daripada masa depan saya." Ia menekankan bahwa tantangan besar menanti Leverkusen ketika mereka menghadapi Liverpool, yang saat ini dianggap sebagai salah satu tim terbaik di Eropa. "Ini adalah tantangan besar bagi kami. Liverpool adalah tim yang hebat, dengan skuad yang baik dan pelatih yang berkualitas," ujarnya.
Baca Juga: Ruben Amorim Siapkan 3 Pemain Bintang Sporting Lisbon untuk Perkuat Manchester United Emosi di Anfield
Ketika ditanya tentang kemungkinan fans Liverpool menyanyikan namanya, Alonso menjawab, "Kita akan lihat, saya akan memberi tahu Anda setelah pertandingan bagaimana perasaan saya." Dia menegaskan bahwa saatnya untuk merayakan emosi akan datang, tetapi fokus utama adalah pada performa tim.
Kesiapan Leverkusen dan Liverpool
Kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher, juga mengomentari situasi ini, mengatakan, "Saya pikir para penggemar akan memberi sambutan yang luar biasa untuknya, tetapi fokus utama adalah mendapatkan hasil dan memastikan dia tidak pulang dengan bahagia." Leverkusen mungkin tidak menunjukkan performa setinggi musim lalu, tetapi mereka masih bertahan dengan hanya satu kekalahan di semua kompetisi. Saat ini, mereka berada di posisi keempat di Bundesliga dan keenam dalam tabel Liga Champions yang terdiri dari 36 tim. Slot, pelatih Liverpool, menyatakan bahwa meskipun Leverkusen tidak mencapai hasil yang sama, mereka tetap merupakan tim yang kuat. "Musim lalu mereka luar biasa, dan musim ini mereka masih bagus tetapi sedikit kurang beruntung dalam hasil," katanya.
Baca Juga: Mohamed Salah Bawa Liverpool ke Puncak, Manchester City Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Pendekatan Strategis
Alonso dan timnya menyadari pentingnya melakukan penyesuaian untuk menghadapi Liverpool. "Sepak bola dimainkan dalam dua momen: memiliki bola dan tidak. Melawan tim kuat seperti Leverkusen, kami perlu baik dalam kedua aspek," ungkap Slot. Dia menambahkan bahwa timnya harus tampil lebih baik daripada saat melawan Brighton sebelumnya untuk meraih hasil yang diinginkan.
Editor: Handoyo .