Xi Jinping: China akan terus memegang tinggi panji keterbukaan dan kerjasama



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Presiden Xi Jinping menetapkan China sebagai titik poros untuk perdagangan bebas global, berjanji untuk menjaga ekonomi "berukuran super" tetap terbuka dan memperingatkan terhadap proteksionisme dalam ekonomi global yang dihancurkan oleh pandemi Covid-19.

Didukung oleh penandatanganan pakta perdagangan terbesar di dunia selama akhir pekan lalu, Xi mengatakan, kawasan Asia-Pasifik adalah "cikal bakal pendorong pertumbuhan global" di dunia yang dilanda "berbagai tantangan" termasuk pandemi virus corona baru.

Xi bersumpah "terbuka" untuk perdagangan dan menyangkal segala kemungkinan "pemisahan" ekonomi China, dalam satu-satunya komentarnya yang mengacu pada kebijakan perdagangan yang bermusuhan dengan Pemerintahan Donald Trump, yang telah menghantam China dengan tarif dan pembatasan teknologi.


"Kami selanjutnya akan mengurangi tarif dan biaya kelembagaan, dan memperluas impor produk dan layanan berkualitas tinggi dari semua negara," kata Xi dalam pidato di Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang disampaikan melalui konferensi video seperti dilansir Channel News Asia.

Baca Juga: Bergabung dengan Rusia, China siap memerangi proteksionisme dan hegemoni

Koordinasi kebijakan yang lebih kuat 

Forum APEC, yang diadakan secara online tahun ini karena pandemi virus corona, mempertemukan 21 negara Lingkar Pasifik termasuk dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, yang menyumbang sekitar 60% dari produk domestik bruto (PDB) global.

Tidak jelas, apakah Trump, yang terluka oleh kekalahan dalam Pemilihan Presiden AS dari Joe Biden, akan mengambil bagian dalam KTT APEC atau mengirim delegasi tingkat tinggi untuk menggantikannya.

Dalam pidatonya yang menggembar-gemborkan "ketahanan dan vitalitas" ekonomi China setelah pulih dari pandemi virus corona, yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Xi memperingatkan negara-negara yang bersikeras pada hambatan perdagangan akan menderita luka yang ditimbulkan sendiri.

"Keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk bergerak maju sementara pengasingan menahannya," ujarnya. "China akan secara aktif bekerjasama dengan semua negara, wilayah, dan perusahaan yang ingin melakukannya. Kami akan terus memegang tinggi panji keterbukaan dan kerjasama".

Baca Juga: Xi Jinping: Tegas menolak campur tangan kekuatan eksternal dengan dalih apa pun

Editor: S.S. Kurniawan