Xi Jinping Serukan Penyatuan Kembali Taiwan saat Pidato Hari Nasional, Taipei Waspada



KONTAN.CO.ID - Saat China bersiap untuk memperingati hari libur Hari Nasional, China menggunakan kesempatan itu untuk sekali lagi menyerukan penyatuan kembali dengan Taiwan dan memamerkan kekuatan militernya.

Mengutip VOA News, pada Senin (30/9/2024), menjelang Hari Nasional China, pemimpin Tiongkok Xi Jinping menegaskan kembali pandangannya bahwa penyatuan kembali tidak dapat dihindari dan penting untuk memenuhi tujuan peremajaan nasional.

 Sehari sebelumnya, China melakukan beberapa kali penembakan rudal yang membuat militer Taiwan waspada.


"Ini adalah tren yang tidak dapat diubah, masalah keadilan, dan sesuai dengan keinginan rakyat. Tidak seorang pun dapat menghentikan laju sejarah," kata Xi dalam sambutannya.

Sejak didirikan pada 1 Oktober 1949, Republik Rakyat Tiongkok atau RRT tidak pernah memerintah Taiwan, tetapi memandang pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya, dengan kekerasan jika perlu.

Pada hari Selasa, China akan memperingati 75 tahun sejak Partai Komunis mengalahkan pasukan Nasionalis Kuomintang, yang mengakhiri perang saudara berdarah. 

Baca Juga: Xi Jinping Memperingatkan Rakyat China Soal Tantangan Berat pada Masa Depan

Kaum Nasionalis melarikan diri ke Taiwan, yang setelah puluhan tahun diperintah oleh satu partai oleh Kuomintang akhirnya menjadi negara demokrasi yang berkembang pesat.

Menurut jajak pendapat publik di Taiwan, sangat sedikit dukungan untuk penyatuan dengan China, terlepas dari apakah itu sesegera mungkin atau di masa mendatang.

"Taiwan adalah wilayah suci bagi China. Orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan memiliki ikatan darah, dan ikatan keluarga ini akan selalu lebih kuat daripada yang lain," kata Xi.

Seruan Xi datang hanya satu hari setelah Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi beberapa gelombang penembakan rudal di wilayah China. 

Awal pekan lalu, Beijing juga menguji coba rudal balistik antarbenua ke perairan internasional, latihan yang belum pernah dilakukan China sejak tahun 1980-an.

Pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden menyetujui dukungan militer senilai US$ 567 juta untuk Taiwan, paket bantuan terbesar yang diberikan Amerika kepada pulau itu. 

Baca Juga: AS Setujui Bantuan Militer US$567 Juta untuk Taiwan

Menurut pernyataan dari Gedung Putih, pendanaan tersebut akan membantu pendidikan dan pelatihan militer Taiwan dan memungkinkan pengiriman peralatan militer secara cepat.

Selanjutnya: Harga Emas Pegadaian 2 Oktober Kompak Melemah Lagi Sampai Rp 12.000 per Gram

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 2 Oktober Kompak Melemah Lagi Sampai Rp 12.000 per Gram

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie