Xiaomi rugi US$ 1 miliar di kuartal pertama tahun 2018



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Xiaomi Corp terpaksa gigit jari. Produsen ponsel cerdas asal China ini merugi lebih dari US$ 1 miliar pada kuartal pertama 2018. Padahal, tak lama lagi, Xiaomi akan menggelar penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO).

Xiaomi merugi, salah satunya, karena penurunan pendapatan. Tercatat, kerugian bersih Xiaomi senilai 7 miliar yuan atau setara dengan US$ 1,09 miliar di kuartal pertama 2018.

Namun, bila satu item dikecualikan, perusahaan milik miliarder Lei Jun ini masih membukukan laba bersih 1,04 miliar yuan di kuartal I 2018. Sebagai perbandingan, sepanjang tahun lalu, Xiaomi meraup laba 3,9 miliar yuan.


Sedangkan, perolehan pendapatan Xiaomi tercatat 34 miliar yuan di kuartal I 2018. Jumlah ini setara dengan US$ 5,3 miliar. Tak disebutkan jumlah pendapatan di kuartal I 2017, namun secara total Xiami memperoleh pendapatan 114,6 miliar yuan di 2017.

Pendapatan Xiaomi menurun meskipun mencatat penjualan telepon pintar atau smartphone naik 88% di kuartal pertama 2018, didukung oleh pasar di luar negeri. Counterpoint mencatat, penjualan ponsel Xiaomi mencapai 28,1 juta unit di kuartal pertama tahun ini.

Seperti dilansir Bloomberg, bisnis terbesar Xiaomi yakni smartphone nyaris tidak menghasilkan laba meski terjadi lonjakan penjualan. Saat ini, penjualan smartphone tidak sekencang seperti tahun-tahun sebelumnya.

Justru, lini bisnis dari perangkat perabotan rumah tangga lebih menguntungkan di kuartal pertama. Setidaknya, 31,8% pendapatan berasal dari produk seperti pembersih udara, skuter dan layanan online seperti aplikasi seluler.

Xiaomi akan berbenah untuk meningkatkan pendapatan dan laba demi melancarkan rencana IPO. Rencana awal, perusahaan yang berbasis di Beijing ini akan menggelar IPO pada Juli 2018. Hasil penjualan saham untuk mendorong perluasan pasar di luar China dan membiayai pengembangan perangkat dan layanan media.

Xiaomi menargetkan penyerapan dana hasil IPO sekitar US$ 10 miliar. Rencananya, sekitar 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk memperbesar bisnis secara global.

"Pada 2018, Xiaomi berencana masuk dan mengonsolidasikan posisi di pasar Asia Tenggara dan Eropa," tulis Xiaomi dalam prospektus.

Editor: Herlina Kartika Dewi