XL Axiata berharap negosiasinya dengan pengelola MRT berakhir baik



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Demi kenyamanan pelanggan, XL Axiata berniat meningkatkan kualitas jaringan di sepanjang jalur Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Pihak XL Axiata hingga saat ini masih terus melakukan negosiasi tarif sewa dengan pengelola MRT.

"Kami berharap akan ada penyelesaian yang baik bagi semua pihak, termasuk para pelanggan selular yang menggunakan MRT," ujar Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini, kepada Kontan.co.id (1/4).

Ketika ditanya mengenai tarif sewa perangkat di jalur MRT dan harga yang tepat ada dikisaran berapa, pihak XL Axiata enggan menjelaskan rinciannya. Namun, hingga saat ini XL Axiata belum bisa sepakat dengan tarif sewa yang ditawarkan karena masih terlalu tinggi.


Negosiasi dilakukan juga bersama dengan operator lain yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI). Jika merujuk pada pernyataan dari President Director & CEO PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo) Chris Kanter, harga sewa perangkat pasif di jalur MRT yang dibanderol oleh TBIG dengan harga Rp 600 juta perbulannya.

Diketahui, sejauh ini baru ada layanan telekomunikasi dari Telkomsel dan Smartfren yang terpasang di rute MRT Jakarta. Operator lainnya termasuk XL Axiata masih dalam tahap negosiasi.

Diketahui, MRT Jakarta melayani 13 stasiun yang terbentang dari Bundaran HI-Lebak Bulus. Terdiri dari enam stasiun MRT bawah tanah, yaitu Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia. Stasiun di bawah tanah ini yang menjadi persoalan bagi pelanggan telekomunikasi, untuk itu ketersediaan jaringan telekomunikasi dari operator seluler jadi solusinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini