KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100) menyiapkan 50% dari belanja modal yang sebesar Rp 7,5 triliun untuk fiberisasi jaringan. Di dalamnya, termasuk membangun infrastruktur transportasi jaringan seperti peralatan dan fiber optic. Fiberisasi jaringan yang akan difokuskan di Jawa ini adalah sebagai persiapan implementasi teknologi 5G. Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini mengatakan, ia tidak ingin Indonesia tertinggal dengan negara lain dalam penggunaan teknologi 5G. Oleh karena itu, EXCL sudah banyak berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI terkait lisensi 5G. “Karena kami tidak mau 5G itu tertinggal. Waktu 4G kan kita cukup tertinggal. Kita negara ke-111 yang mengadopsi 4G. Salah satunya adalah karena terlambatnya lisensi untuk 4G,” kata dia di Jakarta, Senin (29/4). Apalagi, teknologi 5G ini menuntut perubahan dan persiapan yang besar. Direktur Teknologi EXCL Yessie Dianty Yosetya mengatakan, implementasi jaringan 5G ini membutuhkan dukungan seluruh ekosistem, mulai dari pemerintah pusat terkait frekuensi mana yang akan digunakan hingga pemerintah daerah terkait dengan infrastruktur teknologi.
XL Axiata (EXCL) akan gunakan 50% belanja modal untuk siapkan jaringan 5G
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100) menyiapkan 50% dari belanja modal yang sebesar Rp 7,5 triliun untuk fiberisasi jaringan. Di dalamnya, termasuk membangun infrastruktur transportasi jaringan seperti peralatan dan fiber optic. Fiberisasi jaringan yang akan difokuskan di Jawa ini adalah sebagai persiapan implementasi teknologi 5G. Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini mengatakan, ia tidak ingin Indonesia tertinggal dengan negara lain dalam penggunaan teknologi 5G. Oleh karena itu, EXCL sudah banyak berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI terkait lisensi 5G. “Karena kami tidak mau 5G itu tertinggal. Waktu 4G kan kita cukup tertinggal. Kita negara ke-111 yang mengadopsi 4G. Salah satunya adalah karena terlambatnya lisensi untuk 4G,” kata dia di Jakarta, Senin (29/4). Apalagi, teknologi 5G ini menuntut perubahan dan persiapan yang besar. Direktur Teknologi EXCL Yessie Dianty Yosetya mengatakan, implementasi jaringan 5G ini membutuhkan dukungan seluruh ekosistem, mulai dari pemerintah pusat terkait frekuensi mana yang akan digunakan hingga pemerintah daerah terkait dengan infrastruktur teknologi.