KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT XL Axiata Tbk (
EXCL) di kuartal III 2024 sudah menyerap belanja modal alias
capital expenditure (capex) sebesar 80% dari total anggaran di tahun ini. Director and Chief Technology Officer EXCL, I Gede Darmayusa mengatakan, perseroan menganggarkan capex sekitar Rp 8 triliun di tahun 2024. Per kuartal III 2024, alokasi capex tersebut mayoritas digunakan untuk membesarkan
transport data, menambah bisnis inti, dan memperbaiki operasi jaringan.
“Hampir semua capex di segmen radio itu kami seimbangkan dengan memperbaiki operasionalnya juga. Sehingga, efisiensi itu bisa dijaga dan dalam jangka menengah hingga panjang,” ujarnya dalam acara Media Gathering XL di Sleman, Yogyakarta, Rabu (23/10).
Baca Juga: EXCL Mendorong Inovasi AI, Nilai Investasinya Rp 15 Miliar EXCL menargetkan agar tak lagi memiliki tambahan biaya operasional (opex) di tahun-tahun mendatang, meskipun tetapi berencana melakukan ekspansi. Termasuk, ekspansi menara BTS. President Director dan CEO EXCL, Dian Siswarini mengatakan, hal tersebut memang jadi tantangan. Namun, dengan inovasi EXCL di teknologi
artificial intelligence (AI), diharapkan target perseroan bisa tercapai. “AI ini juga supaya opex terjaga walaupun kapasitas dan
traffic ditargetkan bisa tetap naik,” kata Dian. Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer, Yessie D. Yosetya mengatakan, penggunaan AI di XL Axiata tidak hanya untuk mengikuti tren, melainkan menjadi strategi dalam transformasi untuk memperbaiki kinerja perseroan. Perseroan bahkan sudah menggunakan AI sejak tahun 2020.
Baca Juga: Begini Update Terbaru Merger EXCL Dengan FREN “Dari tahun 2020 itu banyak perangkat dan
compute power yang kami gunakan. Dengan sejumlah kasus-kasus di lapangan, perangkat dan
compute power yang dampaknya kurang bagus, kami eliminasi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Menurut Yessie, raihan EBITDA EXCL di semester I 2024 bisa mencapai sekitar Rp 1 triliun didorong oleh optimalisasi operasional menggunakan bantuan AI. Dengan penggunaan AI, optimalisasi biaya operasional bisa mencapai 20%-25%. Namun, penggunaan AI ini belum berdampak langsung terhadap raihan pendapatan EXCL. “Penggunaan AI baru bisa berdampak ke pendapatan dalam jangka waktu menengah hingga panjang,” tambah Dian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati