XL Axiata (EXCL) semakin ekspansif di bisnis telekomunikasi, begini kata analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten operator telekomunikasi terus ekspansi jangkauan jaringannya. PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100 ini) mencatat, telah membangun kurang lebih 10.000 base transceiver station (BTS) sejak awal tahun hingga lebaran 2019. Pembangunan ini lebih banyak ditujukan untuk jaringan 4G, sementara sisanya untuk 3G.

Group Head Corporate Communication EXCL Tri Wahyuningsih mengatakan, jaringan 4G XL Axiata telah mencakup lebih dari 92% populasi masyarakat Indonesia. Sementara itu, jaringan 3G telah mencakup lebih dari 95% populasi dan 2G XL lebih dari 93%.

Menurut Tri, hingga saat ini, perusahaannya masih menargetkan penambahan BTS sesuai yang direncanakan pada awal tahun. “Sampai saat ini tidak ada perubahan rencana,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/7).

EXCL menargetkan bisa menambah jumlah BTS dengan pertumbuhan yang sama dengan tahun lalu. Per akhir 2018, jumlah BTS EXCL mencapai 118.596 unit, naik 17,31% dari 2017 yang sebanyak 101.094 unit. Dengan perhitungan tersebut, EXCL menargetkan bisa memiliki BTS sebanyak 139.124 unit hingga akhir tahun ini.

“Kebanyakan pembangunan jaringan data baru difokuskan di luar Jawa hingga daerah terluar Indonesia,” ucap dia.

Untuk itu, EXCL menyiapkan belanja modal Rp 7,5 triliun pada tahun ini. Mayoritas dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk BTS, jaringan fiber optic, serta sistem informasi teknologi.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi mengatakan, ekspansi jaringan 4G emiten operator telekomunikasi adalah langkah yang bagus, Alasannya, konsumsi pengguna 4G tiga kali lebih banyak daripada pengguna jaringan 3G.

"Jadi kenaikan trafik data akan menaikkan rata-rata pendapatan dari pengguna bagi perusahaan,” kata dia saat dihubungi Kontan.co,id, Rabu (3/7).

Di samping itu, kenaikan rata-rata pendapatan per pengguna ini diiringi dengan biaya operator yang sebagian besar jumlahnya tetap. Dengan begitu, margin perusahaan juga bakal meningkat.

Michael merekomendasikan investor untuk buy saham EXCL dengan target harga jangka panjang Rp 3.500. Pada perdagangan Kamis (4/7), harga saham EXCL ditutup melemah 0,35% di level Rp 2.850 per saham.

"Paling suka XL Axiata karena pertumbuhan pendapatan dari migrasi layanan data masih lebih kencang dibanding emiten lain. Penurunan pendapatan bisnis legacy tidak terlalu terasa di EXCL," ungkap dia.

Menurut dia, pertumbuhan kinerja EXCL tahun ini dan tahun depan akan sangat bagus karena ditunjung oleh layanan data yang sudah mencakup 80%-85% dari pendapatannya. Selain itu, perusahaan ini juga sudah melaksanakan depresiasi cukup besar untuk aset 2G pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto