XL Axiata membidik kenaikan pendapatan data



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) ingin mendorong pendapatan dari bisnis layanan data. Tahun ini, EXCL memprediksi penjualan data bisa memberikan kontribusi lebih dari 70% terhadap total pendapatan.

Porsi pendapatan data ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Per kuartal III-2017, penjualan data EXCL mencapai Rp 9,33 triliun atau 55,19% terhadap total pendapatan. 

Sedang pendapatan voice turun. "Di sisi lain, kenaikan data mengompensasi pendapatan voice dan SMS," ujar Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communication EXCL di Jakarta, Rabu (24/1).


Bila ditilik ke belakang, pendapatan data EXCL memang terus meningkat. Di 2016, kontribusi pendapatan data EXCL baru sebesar Rp 8,13 triliun atau sekitar 38,08% terhadap total pendapatan. Kontribusi lini bisnis ini di 2015 juga hanya sebesar 27,17%.

Tri mengatakan, saat ini bisnis layanan data sudah menjadi penopang utama kinerja EXCL. Tahun ini, bisnis layanan data makin meningkat lantaran EXCL melakukan ekspansi infrastruktur data di beberapa daerah. "Ada pembangunan yang masif di Jawa dan luar Jawa," kata dia.

Pembangunan infrastruktur tersebut ditunjang oleh belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun 2018 sebesar Rp 7 triliun. Dana capex itu berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. "Sekitar 70% capex untuk infrastruktur," imbuh dia. 

EXCL akan menambah sebanyak 17.000 base transceiver station (BTS). EXCL juga mengoperasikan jaringan telekomunikasi universal service obligation (USO). Belum lama ini, EXCL telah menambah titik USO di Tabalong, Kalimantan Selatan. "Sekitar 60% pembangunan ini dialokasikan di luar Jawa, 40% di Jawa," ungkap Tri. 

Untuk meningkatkan kinerja, EXCL juga menggenjot pendapatan dari segmen penjualan pascabayar. EXCL baru saja meluncurkan layanan bundling dengan fasilitas cash back dan unlimited data lewat XL Prioritas. 

Produk ini diluncurkan untuk menyasar pangsa pasar menengah atas. Chief Premium Segment Officer EXCL Rashad Javier Sanchez mengatakan, tahun ini jumlah pelanggan pascabayar bisa meningkat 50% dibandingkan tahun 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati