JAKARTA. PT XL Axiata Tbk harus mencopot sebanyak 70 unit BTS (base transceiver station) atau stasiun pemancarnya di sejumlah daerah terpencil karena tidak mampu bersaing dengan operator lain yang lebih besar. CEO XL Axiata, Hasnul Suhaimi menyayangkan hal itu, karena akibat dari masalah tersebut pihaknya mengalami kerugian yang cukup besar. Padahal di sejumlah tempat terpencil tersebut, XL menjadi perintis hadirnya telekomunikasi. Tetapi akibat kalah bersaing maka operator telekomunikasi tersebut menyingkir. "Butuh kejelasan dalam persaingan, masalahnya kalau misalnya kita duluan di sana, terus datang pesaing dengan membawa jaringan lebih besar, maka kita akan kalah. Namun, kalau ada aturan-aturan yang jelas kita masih bisa bertahan," kata Hasnul di Jakarta, Senin (11/11).
XL minta kejelasan persaingan bisnis BTS
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk harus mencopot sebanyak 70 unit BTS (base transceiver station) atau stasiun pemancarnya di sejumlah daerah terpencil karena tidak mampu bersaing dengan operator lain yang lebih besar. CEO XL Axiata, Hasnul Suhaimi menyayangkan hal itu, karena akibat dari masalah tersebut pihaknya mengalami kerugian yang cukup besar. Padahal di sejumlah tempat terpencil tersebut, XL menjadi perintis hadirnya telekomunikasi. Tetapi akibat kalah bersaing maka operator telekomunikasi tersebut menyingkir. "Butuh kejelasan dalam persaingan, masalahnya kalau misalnya kita duluan di sana, terus datang pesaing dengan membawa jaringan lebih besar, maka kita akan kalah. Namun, kalau ada aturan-aturan yang jelas kita masih bisa bertahan," kata Hasnul di Jakarta, Senin (11/11).