XL target pertumbuhan 8% tahun ini



SINGAPURA. Para pemain di industri telekomunikasi terus berbenah menghadapi persaingan. Tak terkecuali PT XL Axiata, Tbk. Tahun ini, emiten dengan kode saham EXCL ini telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 8 triliun - Rp 9 triliun yang sebagian besar digunakan untuk meningkatkan layanan data.

Harapannya, tahun 2013 ini EXCL bisa meraup pertumbuhan pendapatan sekitar 7% - 8%. Presiden Direktur EXCL Hasnul Suhaimi menuturkan, dari dana yang dipersiapkan, sekitar 70% dana akan digunakan untuk investasi layanan data. "Tahun ini EXCL akan membangun sekitar 6.000 - 7.000 base transceiver station (BTS) baru," ungkapnya Sabtu (9/2).

Ia menambahkan, sumber dana untuk belanja modal ini sebagian berasal dari kas internal. Sebagian lagi, Hasnul bilang berasal dari pendanaan eksternal seperti pinjaman dari perbankan maupun obligasi. Hanya saja, Hasnul bilang saat ini EXCL belum berencana untuk menerbitkan obligasi.


General Manager Investor Relation Feiruz Ikhwan menambahkan, EXCL bakal menggunakan sumber dana internal untuk belanja modal. "Kemarin kami dapat pinjaman dari Bank Mandiri, dan kami akan gunakan untuk itu (belanja modal)," katanya.

Catatan saja, sebelumnya EXCL telah mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri sebesar Rp 3 triliun. Fasilitas pinjaman ini terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 500 miliar yang telah digunakan untuk belanja modal tahun 2012. Nah, untuk tahap kedua sebesar Rp 2,5 triliun akan dikucurkan pada tahun ini.

Dengan investasi sebesar itu, Hasnul bilang tahun ini EXCL berharap pendapatan EXCL bisa tumbuh sama atau lebih tinggi dari rata-rata industri, sekitar 7% - 8%. Pada tahun 2013 ini, ia memperkirakan kontribusi layanan data terhadap pendapatan sekitar 22% - 23%, atau naik dari 20% pada tahun 2012.

Layanan suara (voice) yang selama ini berkontribusi sekitar 50%, diperkirakan turun sekitar 3% - 4%. Layanan pesan singkat diperkirakan berkontribusi 28% sama seperti tahun 2012. Sementara itu, "Layanan konten harapannya akan naik (kontribusinya) dari 2% menjadi 3%," ungkap Hasnul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri