Yahoo berubah menjadi Altaba



NEW YORK. Yahoo Inc akan mengubah nama menjadi Altaba Inc. Perubahan nama tersebut dilakukan pada bisnis Yahoo yang dijual ke Verizon Communications Inc.

Pada Juli 2016, Verizon sepakat membeli mesin pencari Yahoo dan portal web senilai US$ 4,83 miliar. Portal web Yahoo, mesin pencari, sistem layanan email dan berita layanan akan tetap ada.

Tapi akan diintegrasikan dengan Verizon milik AOL. "Merek Yahoo seperti Yahoo Finance dan Yahoo Sports tidak akan hilang," jelas Jurubicara Yahoo seperti dikutip Guardian.


Rencana perubahan nama tersebut masih dimintai persetujuan regulator bursa Amerika Serikat (AS). Verizon berharap transaksi pembelian Yahoo ini akan kelar pada kuartal I tahun 2017.

Selain mengajukan izin perubahan nama, Yahoo kepada Securities and Exchange Commitee (SEC) Amerika Serikat juga melaporkan rencana Marrisa Mayer mundur dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Yahoo. Hanya saja, Mayer cuma akan mundur dari dewan direksi perusahaan.

Mayer akan tetap menjadi bagian Yahoo setelah proses akuisisi Verizon selesai. Mayer dalam akun Tumblr dikutip Guardian menyebutkan dirinya akan tetap menjadi bagian dari Yahoo. "Saya akan tetap berada di Yahoo. Sangat penting bagi saya untuk melihat Yahoo melewati babak baru," kata dia.

Selain Mayer, ada lima direksi lain yang akan mundur. Wall Street Journal memaparkan nama direksi yang mengundurkan diri tersebut adalah David Filo, co founder, Maynard Webb Jr, Jane Shaw, Richard Hill dan Eddy Hartenstein. Para direktur tersisa, seperti dikutip Reuters, yang akan mengurus bisnis Altaba.

Nama Altaba sendiri disematkan oleh Eric Brandt yang sejak tahun lalu menjabat dewan direksi Yahoo. Nama Altaba berlaku efektif mulai 9 Januari 2017.

Altaba ini akan menjadi perusahaan induk yang memiliki aset utama berupa 15% saham di perusahaan e-commerce Alibaba Group Holding Ltd dan 35,5% saham di Yahoo Jepang.

Karena itu, pemilihan nama Altaba diperkirakan sebagai nama gabungan dengan Alibaba. Verizon sebagai pemilik baru Yahoo mengaku akan menyelidiki kasus pembobolan miliaran akun data pelanggan Yahoo yang terjadi sejak tahun 2013.

Editor: Yudho Winarto