Yahoo makin dekat jatuh ke Alibaba?



SAN FRANSISCO. Peta bisnis Yahoo memasuki babak baru dengan kepemimpinan Chief Executive Officer, Marissa Mayer. Wanita yang hijrah dari Google ini mulai me-review beberapa rencana untuk merestrukturisasi perusahaan agar kembali menciptakan keuntungan hingga miliaran dollar Amerika Serikat (AS).

Bergabung bulan lalu, Mayer berambisi membalikkan roda bisnis Yahoo yang selama tiga tahun ini terus mencatat penurunan pendapatan. Namun, langkahnya memacu kekhawatiran bahwa Yahoo akan menjual sebagian besar sahamnya ke Alibaba Group Holding Ltd.

"Diperhitungkan wanita ini, hasil penjualan sebagian efek Yahoo bisa meningkatkan produk dan membangun sesuatu yang baru," ulas Ron Josey, analis dari ThinkEquity LLC di New York. Terlebih, Mayer memiliki keleluasaan untuk melakukan apa saja yang ia inginkan. "Saya yakin, ia bukan sekadar angin segar sesaat bagi Yahoo. Dia memiliki pandangan bisnis jangka panjang," lanjutnya.


Sebelumnya, Alibaba yang merupakan perusahaan e-commerce terbesar di China menawar 20% saham Yahoo di harga US$ 7,1 miliar. Selebihnya, pemegang saham masih bertanya-tanya apakah Mayer akan meneruskan pemangkasan jumlah pekerja sebanyak 2.000 meneruskan rencana CEO sebelumnya yaitu Scott Thompson. Yahoo, memiliki lima CEO dalam tiga tahun terakhir.

Saham Yahoo turun 5,4% menjadi US$ 15,15 pada penutupan di New York. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 31 Oktober 2011. Sejak awal tahun, saham Yahoo sudah mundur hingga 6,1%.

Editor: