JAKARTA. Bagi pecinta motor jalanan, tentu nama Yamaha RX King tidak asing di telinga. Kini, bersiaplah untuk mengucapkan sayonara kepada motor tersebut. Produsennya, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) memutuskan untuk menghentikan produksi motor tersebut selamanya. Langkah tersebut dilakukan atas mandat dari kantor prinsipal di Jepang. “Kami berhenti memproduksi motor tersebut sejak Februari,” kata Wakil Presiden PT YMKI Dionysius Beti, Selasa (24/3) di Jakarta. Sebenarnya, ada alasan lain mengapa RX King dihentikan produksinya. Yaitu, karena motor tersebut sudah tidak sesuai dengan standar emisi gas buang. Maklum saja, motor ini termasuk motor dua tak yang tergolong berasap kebul. Sehingga, tidak sesuai dengan peraturan emisi gas buang dari Kementrian Lingkungan Hidup No1/141. Jadi kalaupun YMKI mengembangkan kembali motor tersebut, tentu akan membutuhkan biaya yang tinggi. Apalagi motor tersebut didesain sebagai motor dua tak di kelasnya. “Tentu kalau dikembangkan lagi maka takut nanti harga jualnya jadi tinggi sehingga masyarakat tidak sanggup membeli,” ujarnya.
Yamaha Hentikan Produksi Yamaha RX King
JAKARTA. Bagi pecinta motor jalanan, tentu nama Yamaha RX King tidak asing di telinga. Kini, bersiaplah untuk mengucapkan sayonara kepada motor tersebut. Produsennya, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) memutuskan untuk menghentikan produksi motor tersebut selamanya. Langkah tersebut dilakukan atas mandat dari kantor prinsipal di Jepang. “Kami berhenti memproduksi motor tersebut sejak Februari,” kata Wakil Presiden PT YMKI Dionysius Beti, Selasa (24/3) di Jakarta. Sebenarnya, ada alasan lain mengapa RX King dihentikan produksinya. Yaitu, karena motor tersebut sudah tidak sesuai dengan standar emisi gas buang. Maklum saja, motor ini termasuk motor dua tak yang tergolong berasap kebul. Sehingga, tidak sesuai dengan peraturan emisi gas buang dari Kementrian Lingkungan Hidup No1/141. Jadi kalaupun YMKI mengembangkan kembali motor tersebut, tentu akan membutuhkan biaya yang tinggi. Apalagi motor tersebut didesain sebagai motor dua tak di kelasnya. “Tentu kalau dikembangkan lagi maka takut nanti harga jualnya jadi tinggi sehingga masyarakat tidak sanggup membeli,” ujarnya.