JAKARTA. Saat penjualan sepeda motor turun, pelaku industri sepeda motor melirik peluang penjualan dari sepeda motor transmisi otomatis (matic) bermesin 150 cc. Pemain baru di segmen ini adalah PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), agen pemegang merek sepeda motor Yamaha. Mohammad Masykur, Assistant General Manager (GM) Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, Yamaha masuk ke segmen ini karena potensi pasarnya besar. "Infrastruktur jalan sudah baik, sehingga konsumen pilih matic," kata Masykur kepada KONTAN, Jumat (26/6). Selain itu, banyak konsumen beralih ke motor matic karena lebih mudah mengoperasikannya. "Kemacetan juga membuat pengendara motor beralih ke matic,” terang Masykur.
Di segmen matic bermesin 150 cc ini, Yamaha telah mengeluarkan NMAX. Sepeda motor ini dirilis Februari 2015 lalu dan sudah terjual sebanyak 15.288 unit. Masykur bilang, ke depannya Yamaha menargetkan penjualan NMAX sebanyak 7.000 unit-8.000 unit per bulan. Target ini bukan semata isapan jempol. Pada Mei 2015 lalu NMAX terjual 7.509 unit. Yamaha juga meluncurkan NMAX ABS pertengahan Juni 2015. Karena baru meluncur, data penjualannya belum tersedia. "NMAX ABS ini sudah inden 2 bulan–4 bulan," kata Masykur. Untuk NMAX ABS ini, Yamaha menargetkan penjualan 2.000 unit–3000 unit per bulan. Yamaha NMAX merupakan kompetitor matic 150 cc produksi Honda, yakni PCX yang lebih dulu mengaspal di jalanan Indonesia. Senada, Margono Tanuwijaya Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), berkata, ada pergeseran penggunaan sepeda motor ke matic. "Pengendara sepeda motor sport dan motor gede sekarang memilih memakai PCX 150 cc," katanya. Soehari Sargo, pengamat otomotif, menilai, tren pemakaian sepeda motor matic terjadi karena minimnya sarana transportasi massal. Jika transportasi massal tersedia, maka pemakaian motor akan ditinggalkan. "Trend ini akan bertahan selama masyarakat butuh kendaraan, selain itu gaya hidup juga menentukan," tambah Soehari. Soal persaingan pasar matic yang dikuasai produk Jepang, Soehari menilai hal itu terjadi karena mengakarnya industri otomotif Jepang di Indonesia. "Jika sepeda motor Eropa ingin investasi di Indonesia, dia akan ketinggalan dan harus membangun dari awal," tambah Soehari.
Selain merek Jepang, sejatinya produsen roda dua asal Italia, yakni Piaggio telah lama hadir di Indonesia. Di segmen matic 150 cc, Piaggio memiliki produk unggulan, diantaranya adalah Vespa Primavera dan Vespa Spint 150. Berbeda dengan produsen sepeda motor Jepang, Piaggio memilih tidak membangun produksi di Indonesia. Untuk memenuhi permintaan di Indonesia, Piaggio memilih impor completely built up (CBU) dari Vietnam. Robby Gozal, PR and Communication Specialist Piaggio Indonesia, tak mau banyak berkomentar soal penjualannya di Indonesia. Robby hanya bilang, Piaggio konsisten memasarkan motor matic bermesin 150 cc di Indonesia. "Kami punya segmen pasar sendiri, dan tak khawatir persaingan," kata Robby. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan