JAKARTA. Sedikitnya, ada tiga kejanggalan terkait insiden dugaan upaya penyelundupan senjata dari Sudan ke Indonesia. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin seusai rapat kerja tertutup dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menteri Luar Negeri, dan Badan Intelijen Negara (BIN), Kamis (26/1/2017) malam. Pertama, pasukan dari Indonesia melewati x-ray Bandara El Fasher, Sudan saat 10 koper isi senjata sudah tergeletak terlebih dahulu. "Pengerahan pasukan seperti itu dalam UN mission harus ada kalau ranselnya warna apa, dikasih lambang apa, dan sebagainya. Yang ini tidak diakui," ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis. Kedua, penyelundupan senjata api dalam pesawat dianggap bukan hal biasa, mengerikan, dan aneh. Ketiga, kondisi senjata dinilai terlalu jelek jika dikatakan sebagai senjata Indonesia. "Senjata bekas, jelek-jelek. Lebih bagus tempat kita. Kenapa harus begitu. Ada sesuatu yang harus kita gali," kata dia.
Yang aneh di kasus penyelundupan senjata di Sudan
JAKARTA. Sedikitnya, ada tiga kejanggalan terkait insiden dugaan upaya penyelundupan senjata dari Sudan ke Indonesia. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin seusai rapat kerja tertutup dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menteri Luar Negeri, dan Badan Intelijen Negara (BIN), Kamis (26/1/2017) malam. Pertama, pasukan dari Indonesia melewati x-ray Bandara El Fasher, Sudan saat 10 koper isi senjata sudah tergeletak terlebih dahulu. "Pengerahan pasukan seperti itu dalam UN mission harus ada kalau ranselnya warna apa, dikasih lambang apa, dan sebagainya. Yang ini tidak diakui," ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis. Kedua, penyelundupan senjata api dalam pesawat dianggap bukan hal biasa, mengerikan, dan aneh. Ketiga, kondisi senjata dinilai terlalu jelek jika dikatakan sebagai senjata Indonesia. "Senjata bekas, jelek-jelek. Lebih bagus tempat kita. Kenapa harus begitu. Ada sesuatu yang harus kita gali," kata dia.