KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Presiden AS Donald Trump sekali lagi menyindir The Federal Reserve terkait kebijakan tingkat suku bunganya. Sindiran tersebut diungkapkan Trump dalam pidato yang sangat ditunggu-tunggu pelaku pasar pada Selasa (12/11). Sayang, dia tidak memberikan perincian terbaru tentang perkembangan perang dagang jangka panjang antara pemerintahannya dengan China. Padahal, pelaku pasar keuangan, mulai dari saham hingga obligasi, sangat gelisah namun bersemangat untuk mendengar tentang perkembangan kesepakatan dagang antara Washington dan Beijing. Namun, dalam pidatonya kemarin, Trump malah meratapi fakta bahwa Amerika Serikat memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada negara-negara maju lainnya. Dan ia memuji dirinya sendiri untuk ekspansi panjang perekonomian AS yang mencetak rekor. “Ingat kita secara aktif bersaing dengan negara-negara yang secara terbuka memangkas suku bunga, sehingga banyak dari mereka yang benar-benar dibayar ketika mereka melunasi pinjaman mereka, yang dikenal sebagai bunga negatif. Siapa yang pernah mendengar hal seperti itu?” katanya kepada anggota Economic Club of New York.
Yang ditunggu-tunggu, ini isi pidato Donald Trump di New York
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Presiden AS Donald Trump sekali lagi menyindir The Federal Reserve terkait kebijakan tingkat suku bunganya. Sindiran tersebut diungkapkan Trump dalam pidato yang sangat ditunggu-tunggu pelaku pasar pada Selasa (12/11). Sayang, dia tidak memberikan perincian terbaru tentang perkembangan perang dagang jangka panjang antara pemerintahannya dengan China. Padahal, pelaku pasar keuangan, mulai dari saham hingga obligasi, sangat gelisah namun bersemangat untuk mendengar tentang perkembangan kesepakatan dagang antara Washington dan Beijing. Namun, dalam pidatonya kemarin, Trump malah meratapi fakta bahwa Amerika Serikat memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada negara-negara maju lainnya. Dan ia memuji dirinya sendiri untuk ekspansi panjang perekonomian AS yang mencetak rekor. “Ingat kita secara aktif bersaing dengan negara-negara yang secara terbuka memangkas suku bunga, sehingga banyak dari mereka yang benar-benar dibayar ketika mereka melunasi pinjaman mereka, yang dikenal sebagai bunga negatif. Siapa yang pernah mendengar hal seperti itu?” katanya kepada anggota Economic Club of New York.