Yani Wahyu bantah isu pencopotan dirinya sebagai Kasatpol PP DKI Jakarta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredar isu yang mengatakan Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu akan dicopot oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Yani masuk dalam lelang jabatan 39 orang SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Terkait dengan hal ini Yani enggan berkomentar. Bahkan Yani dengan tegas membantah isu yang tersebar itu.

"Itu jangan ditanya ke saya, ditanyain ke pak Sekda," kata Yani saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/7).


Yani selanjutnya mengungkapkan bahwa dirinya juga belum mendapatkan informasi ataupun SK terkait pencopotan dirinya.

"Enggak ada. SK apaan? Yang mau diganti siapa? Terus orang yang mau gantiin siapa? Saya lihat dulu orangnya, gitu. Cocok apa kagak," ujar Yani.

Yani terlihat sangat yakin bahwa dirinya tetap bertahan sebagai Kasatpol PP DKI. Bahkan ia tak segan memamerkan tongkatnya di depan awak media.

"Nih saya masih pegang tongkat. Kalau isu kan boleh," ungkapnya.

Meski membantah, Yani juga tidak membenarkan bahwa dirinya akan dicopot. Lantas Yani mempertanyakan terkait pertimbangan Gubernur jika mencopot jabatan dirinya.

"Belum tentu juga (dicopot). Namanya isu. Tapi buktinya sekarang saya masih nih. terus kalau saya diganti emang saya kenapa? kalau bagus ya kenapa (diganti)?," ungkapnya.

Yani mengatakan bahwa dirinya heran mengapa isu pencopotan dirinya bisa muncul dalam lelang jabatan SKPD DKI. Sejauh ini, Yani mengungkapkan bahwa dirinya tidak atau belum melihat perihal surat terbuka atau surat lelang jabatan tersebut.

Namun, meski isu pencopotan santer beredar, Yani meyakinkan bahwa performa kerjanya akan tidak terpengaruh.

"Sebelum janur kuning melengkung tidak ada kata-kata begitu. Jangan terpengaruh, kerja terus. Tidak ada goyang sedikit pun, tidak ada galau. Nyaman tentram hati saya, kelihatan muka saya galau? kan senang-senang saja," tegasnya.

Dalam berbagai wawancara, Wakil Gubernur Sandiaga Uno menyebutkan bahwa tidak ada pencopotan SKPD, yang ada hanyalah penyegaran. Penyegaran di kalangan SKPD bahkan dianggap biasa oleh Sandiaga dan terlihat rutin dilakukan oleh Pemprov DKI secara tiba-tiba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto