NEW YORK. Janet Yellen kembali menegaskan dukungannya terhadap pengucuran stimulus rekor bagi ekonomi AS. Dalam pernyataannya di hadapan Senate Banking Committee di Washington kemarin (14/11), Yellen bilang dirinya berkomitmen untuk melakukan pemulihan ekonomi yang kuat dan akan memastikan stimulus tidak akan ditarik terlalu cepat. "Saya mempertimbangkan secara seksama bahwa kita dapat melakukan pemulihan ekonomi yang kuat. Sangat penting untuk tidak menarik sokongan, apalagi saat pemulihan yang ada saat ini cukup rentan dan langkah kebijakan moneter jika ekonomi terguncang sangat terbatas mengingat suku bunga jangka pendek di level nol persen," papar Yellen. Pernyataan Yellen tersebut mendapat sambutan hangat dari pasar. Pasar saham langsung melonjak seiring sinyal sokongan stimulus yang diberikan Yellen. Yellen merupakan salah satu kandidat potensial untuk menggantikan Ben S Bernanke yang masa jabatannya sebagai pimpinan the Fed habis pada 31 Januari mendatang. Selama ini, Yellen sudah membantu Bernanke untuk menggelar program quantitative easing paling agresif dalam sejarah 100 tahun berdirinya the Fed. Kebijakan tersebut termasuk pembelian aset obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan hingga outlook di pasar tenaga kerja AS membaik secara signifikan."Transisi kepemimpinan di the Fed sepertinya akan berjalan mulus," jelas Scott Brown, chief economist Raymond James & Associates Inc di Florida.
Yellen: Bank sentral jangan dulu menarik stimulus
NEW YORK. Janet Yellen kembali menegaskan dukungannya terhadap pengucuran stimulus rekor bagi ekonomi AS. Dalam pernyataannya di hadapan Senate Banking Committee di Washington kemarin (14/11), Yellen bilang dirinya berkomitmen untuk melakukan pemulihan ekonomi yang kuat dan akan memastikan stimulus tidak akan ditarik terlalu cepat. "Saya mempertimbangkan secara seksama bahwa kita dapat melakukan pemulihan ekonomi yang kuat. Sangat penting untuk tidak menarik sokongan, apalagi saat pemulihan yang ada saat ini cukup rentan dan langkah kebijakan moneter jika ekonomi terguncang sangat terbatas mengingat suku bunga jangka pendek di level nol persen," papar Yellen. Pernyataan Yellen tersebut mendapat sambutan hangat dari pasar. Pasar saham langsung melonjak seiring sinyal sokongan stimulus yang diberikan Yellen. Yellen merupakan salah satu kandidat potensial untuk menggantikan Ben S Bernanke yang masa jabatannya sebagai pimpinan the Fed habis pada 31 Januari mendatang. Selama ini, Yellen sudah membantu Bernanke untuk menggelar program quantitative easing paling agresif dalam sejarah 100 tahun berdirinya the Fed. Kebijakan tersebut termasuk pembelian aset obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan hingga outlook di pasar tenaga kerja AS membaik secara signifikan."Transisi kepemimpinan di the Fed sepertinya akan berjalan mulus," jelas Scott Brown, chief economist Raymond James & Associates Inc di Florida.