Yelooo Integra (YELO) meraih kontrak kerjasama layanan internet Rp 100 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa, industri, perdagangan, pariwisata, dan transportasi PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) memperoleh kontrak penyediaan layanan akses mobile internet senilai Rp 100 miliar.

Sekretari Perusahaan Yelooo Integra Datanet Anna Maryana mengatakan, YELO telah menandatangani kerja sama usaha penjualan dan pembelian paket data dengan PT Abdi Harapan Unggul senilai Rp 100 miliar.

Adapun latar belakang dari kerja sama ini adalah untuk merintis usaha penjualan data dalam negeri. Pasalnya, sejauh ini pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pendapatan utama YELO dan kelangsungan usahanya.


Dalam keterbukaan informasi rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang telah diterbitkan 4 Maret 2021, rencana masuknya PT Abdi Harapan Unggul sebagai anak usaha YELO dapat mengkonsolidasikan dan mengintegrasikan bisnis Perseroan dan sangat memberikan efek positif yang cepat dan signifikan bagi kelangsungan usaha. “Kerjasama ini merupakan salah satu wujud awal dari rencana usaha Yelooo ke depan,” jelas Anna dalam keterbukaan informasi, Senin (15/3).

Baca Juga: Pandemi membuat pendapatan Yelooo Intergra Datanet (YELO) anjlok 93,9% pada 2020

Periode kontrak kerjasama tersebut berlangsung selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 1 Maret 2021. Dia  berharap kerjasama ini dapat berdampak signifikan pada kinerja operasional dan laporan keuangan Yelooo selanjutnya.

Dalam catatan Kontan, Yelooo Integra Datanet membukukan pendapatan Rp 2,27 miliar sepanjang 2020. Realisasi ini merosot 93,9% dari pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 37,49 miliar.

Wewy Suwanto, Direktur Utama Yelooo Integra Datanet menjelaskan, penurunan pendapatan ini tidak terlepas dari penyebaran pandemi. Akibatnya, perjalanan luar negeri menjadi terhambat, dan tidak sedikit negara yang memberlakukan pelarangan perjalanan (travel banned). Hal ini kemudian berdampak pada bisnis penyewaan modem milik YELO.

Baca Juga: Yelooo Integra (YELO) akan rights issue setara 262% modal disetor, ini tujuannya

Mengutip laporan keuangan YELO, penurunan pendapatan tertinggi berasal dari segmen kuota internet dan penyewaan modem yang turun sebesar 94,3% dari sebelumnya Rp 38,64 miliar menjadi Rp 2,19 miliar di akhir 2020.

Akibat merosotnya pendapatan, laba bersih YELO juga ikut tergerus. Emiten yang juga tenar dengan nama Passpood ini menderita rugi bersih senilai Rp 40,19 miliar dari sebelumnya membukukan laba senilai Rp 1,30 miliar.

Baca Juga: Rights issue, Yelooo Integra (YELO) akan kedatangan investor baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati