Yelooo masih optimistis bisa meraup pendapatan Rp 23 miliar di akhir 2018



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) optimistis dapat mencapai target di akhir tahun ini di tengah persaingan bisnis wifi travel. Adapun target yang ditetapkan perusahaan itu sebesar Rp 23 miliar.

Hiro Whardana, CEO PT Yelooo Integra Datanet Tbk menyebutkan bahwa perusahaan masih on track dalam pencapaian target di akhir tahun. "Sampai saat ini permintaan terus meningkat, apalagi di Q4 ini karena musim liburan juga sudah mulai terasa impact-nya. Malah kami lihat ada peningkatan yang diharapkan bisa memberikan dampak positif untuk hasil keseluruhan," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/11).

Sayang ia tidak bisa memberikan detail dampak dari libur akhir tahun. "Yang jelas. Masih on track dengan target kami di akhir tahun ini sesuai prospektus sebesar Rp 23 miliar," tuturnya.


Di tengah persaingan bisnis, Hiro bilang telah menyiapkan strategi dan melakukan ekspansi agar perusahaan terus bertumbuh.

Ia menyebutkan akan terus meningkatkan layanan seperti paket wifi yang makin beragam. "Kami baru saja launch paket Eropa Saver sebesar Rp 70.000 per hari, dengan fair usage policy 500 mb per hari dan ada pilihan true unlimited (tanpa fup) sebesar Rp 119.000 per hari. Kami optimistis dengan paket yang makin beragam kami akan dapat melayani permintaan pasar yang semakin beragam," jelasnya.

Sedangkan untuk ekspansi sendiri, ia bilang masih akan fokus ke beberapa negara dan diversifikasi produk. "Sedangkan dari sisi teknologi backend juga kami perbaiki, customer service juga terus kami tingkatkan," tuturnya.

Adapun pasar baru yang dibidik perusahaan itu yaitu di Singapura, Malaysia, Korea, dan Filipina.

Setelah IPO Oktober lalu. YELO meraup dana Rp 48,8 miliar. Adapun 71,48% dari dana IPO akan digunakan untuk pengadaan billing management system dan perangkat SIM Bank. Sedangkan  3,87%-nya akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi Passpod berupa penambahan fiturr dan 24,65% dana dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja termasuk membeli modem dan power bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon