KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod), berhasil meningkatkan penjualan. Capaian tersebut dengan mengambil ceruk penjualan produk digital seperti paket data dalam negeri, selama masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Per semester I/2021, emiten dengan kode saham
YELO ini mengalami kenaikan penjualan sebesar 355% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Sementara dari sisi pendapatan bersih, membukukan kenaikan dari Rp 2,15 miliar menjadi Rp 9,77 miliar, hal ini pun di ikuti oleh peningkatan beban pokok penjualan dan usaha secara signifikan.
Namun, rugi bersih YELO pun ikut meningkat menjadi senilai Rp 13,6 miliar dari sebelumnya Rp 10,7 miliar pada periode yang sama di tahun 2020. Hal ini dikarenakan perusahaan harus komitmen pembelian data internet luar negeri yang telah dibuat dan disepakati sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Baca Juga: Dapat restu, YELO bakal akuisisi Abdi Harapan Unggul Direktur YELO, Andi L. Bharata mengungkapkan, pihaknya masih yakin dan optimistis bahwa bisnis konektivitas akan semakin diminati masyarakat di masa mendatang terlebih pada saat pandemi ini berakhir. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. “Ke depannya, kami optimistis bisnis berbasiskan
connectivity tetap akan menjadi primadona. YELO juga sedang berencana menjajaki bisnis Fiber optic Teknology 5G dan data centre di waktu yang akan datang,” paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (3/9). Sebagai informasi, YELO baru saja memperoleh restu dari para pemegang saham untuk menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) I dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).
Dalam aksi bisnisnya tersebut, perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.832 miliar saham baru senilai Rp 100 per saham. Langkah ini diambil dalam rangka pengembangan pasar domestik setelah YELO menjalin kerja sama dengan PT Abdi Harapan Unggul (AHU) sebagai aggregator penjualan data dan beragam produk digital. PMHMETD akan dilakukan secara inbreng oleh PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) dan Roby Tan, masing-masing senilai Rp 69,5 miliar atau 695 ribu saham AHU dan Rp 28 miliar atau setara 280 ribu saham AHU.
Baca Juga: Di Balik Lonjakan Harga Saham YELO, Ada Investor Baru yang Akumulasi 38,55 Juta Saham Sebanyak 45,72% dari total dana yang dihimpun, setelah dikurangi biaya emisi, dipakai untuk mengakuisisi 69,85% saham AHU yang dimiliki oleh ASN. Jumlahnya setara dengan 695 juta saham AHU. Sedangkan sekitar 18,42% dana dari right issue ini dipakai untuk mengakuisisi 28,14% saham AHU yang dipunyai oleh Roby Tan, atau setara dengan 280 ribu saham AHU. Adapun sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja perseroan. Dengan demikian, perseroan akan menguasai sebanyak-banyaknya 97,99% atau 975 ribu saham AHU. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto