KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor yen sebagai mata uang safe haven menguat di tengah banyaknya sentimen negatif global. Alhasil, mata uang Jepang ini masih mengungguli sejumlah mata uang utama di dunia. Mengutip data dari Bloomberg, pasangan mata uang EUR/JPY Kamis (3/1) pukul 23.11 WIB, harus melemah di level 122,70 atau turun 0,69%%. Menurut analis Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf, saat ini memang yen menjadi sorotan di tengah panic selling. Ada beberapa faktor yang menyebabkan yen menguat dibanding mata uang lainnya. Pertama, pasar sudah mulai resah dengan isu pelambatan ekonomi global. Data ekonomi Jerman pun melambat ke 1,7%. Data manufaktur China juga sangat mengecewakan. PMI China ada di level 49,7. PMI di bawah level 50 berarti sektor manufaktur China berarti kontraksi. “Itulah mengapa mata uang euro dan mata uang lain selain yen melemah,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).
Yen berjaya di hadapan mata uang utama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor yen sebagai mata uang safe haven menguat di tengah banyaknya sentimen negatif global. Alhasil, mata uang Jepang ini masih mengungguli sejumlah mata uang utama di dunia. Mengutip data dari Bloomberg, pasangan mata uang EUR/JPY Kamis (3/1) pukul 23.11 WIB, harus melemah di level 122,70 atau turun 0,69%%. Menurut analis Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf, saat ini memang yen menjadi sorotan di tengah panic selling. Ada beberapa faktor yang menyebabkan yen menguat dibanding mata uang lainnya. Pertama, pasar sudah mulai resah dengan isu pelambatan ekonomi global. Data ekonomi Jerman pun melambat ke 1,7%. Data manufaktur China juga sangat mengecewakan. PMI China ada di level 49,7. PMI di bawah level 50 berarti sektor manufaktur China berarti kontraksi. “Itulah mengapa mata uang euro dan mata uang lain selain yen melemah,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).