Yen koreksi teknikal karena sudah terlalu kuat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas di pasar global membuat kurs yen Jepang melambung. Terhadap dollar Amerika Serikat (AS), yen sudah menguat 2,92% sejak awal bulan Februari. Namun terdapat kondisi overbought membuat yen terkoreksi. Ini terlihat pada perdagangan Jumat (16/2), di mana pasangan USD/JPY menguat 0,08% ke 106,21.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso pada Kamis (15/2) menyatakan posisi yen sudah kuat dan tidak membutuhkan intervensi dari pemerintah. Pernyataan ini mengikuti strategi gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda yang terpilih untuk kedua kalinya pada pekan lalu. Adapun Kuroda tetap memberikan indikasi Jepang tidak akan mengalami perubahan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

Yen pun berpotensi koreksi teknikal karena sudah menguat terlalu panjang. "Yen sudah overbought dan komentar Aso mencoba meredamnya, tapi dalam jangka pendek dollar mendapat kekuatan karena secara umum didukung oleh rilis data yang lumayan," jelas Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono kepada Kontan.co.id.


Akhir pekan lalu, pergerakan dollar didukung dengan rilis data ekonomi yang cukup baik. Data inflasi AS berupa data Consumer Price Index pada Januari 2018 naik 0,5% jauh lebih baik daripada bulan sebelumnya 0,1%. Lalu, rilis CPI inti terlihat stabil di 0,3%. Namun Wahyu melihat rilis data inflasi hanya jadi sentimen jangka pendek.

"Inflasi dan ekonomi AS tidak cukup bagus untuk menjadi alasan penguatan dollar, apalagi kalau masih ada kepanikan yang mengancam maka saham AS juga terancam dan bisa memicu risk off," jelas Wahyu. Dus, yen berpotensi kembali menguat bila masyarakat sekali lagi mengalami kepanikan dalam sektor saham.

Penguatan yen juga terlihat dari teknikal pasangan ini yang memberi sinyal tertekan dan bisa alami anjlok dalam waktu dekat. Hal ini terlihat dari formasi moving average (MA) jangka menengah dan pendek bergerak bearish, adapun indikator moving average convergence divergence (MACD) terlihat negatif. Begitu juga dengan indikator relative strength index (RSI) di 25,34 dan indikator stochastic di level 7,84 yang keduanya berada di area negatif.

Wahyu memberikan rekomendasi buy pada pasangan USD/JPY dengan support 105,70-105,20-104,60 dan resistance 106,60-107,00-107,5.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat