Yen masih berpotensi menguat pada besok Selasa



JAKARTA. Mata uang Negeri Sakura menguat terhadap rekan-rekan mata uang utama dunia. Yen di topang oleh positifnya data ekonomi Jepang dan juga diuntungkan oleh ketidakpastian Yunani.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/2) pukul 17.05, pasangan EUR/JPY turun 0,27% dibanding Jumat (6/2) menjadi 134,43. Pasangan USD/JPY turun 0,48% menjadi 118,5500. Sementara AUD/JPY turun 0,53% menjadi 92,3820.

Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan, pasangan EUR/JPY sempat menguat tipis pasca di rilisnya data ekonomi Jerman pada Senin (9/2) sore. Data neraca perdagangan Jerman bulan Desember yang mencatatkan angka 21,8 miliar euro. Angka ini lebih besar dari ekspektasi sebesar 18,2 miliar euro.


Namun, penguatan EUR/JPY hanya sementara. EUR/JPY kembali melemah karena pelaku pasar belum dapat menepis kekhawatirannya terhadap penyelesaian utang Yunani. "Obligasi yang dijadikan jaminan oleh pemerintah Yunani kabarnya di tolak ECB karena peringkat obligasinya junk," ungkap Deddy.

Selain itu, kabut juga masih menyelimuti mata uang euro lantaran saham saham bank Yunani seperti Bank Alpha, Bank Piraeus dan Bank Nasional turun 5% hingga 12% setelah mengalami penurunan peringkat. Selama kondisi kelabu Yunani masih berlangsung, maka dapat membuka ruang penguatan bagi yen. Sebab, di tengah ketidakpastian, pelaku pasar mengalihkan portofolio mereka ke mata uang aman (safe haven) seperti yen.

Secara teknikal, harga bergerak di bawah moving average 50 100 dan 200. Kondisi ini mensinyalkan penurunan EUR/JPY masih terbuka. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada diarea negatif, yakni di level minus 2,6. Stochastic bergerak naik di level 38%. Sementara relative strength index (RSI) bergerak naik menuju level 44%. Namun baik stochastic maupun RSI masih berada di bawah level 50%. Artinya tekanan EUR/JPY masih ada.

Oleh karena itu Deddy merekomendasikan sell dengan support 132,04 dan resistance 135,85.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa